GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen bersiap memberikan vaksin booster bagi masyarakat.
Namun demikian, pelaksanaannya menunggu aturan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat.
Maka dari itu, Pemkab melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyurvei antibodi masyarakat.
Hal ini untuk mengetahui tingkat antibodi atau kekebalan masyarakat terhadap Covid-19.
"Hasil survei ini bisa jadi pertimbangan perlu tidaknya vaksin booster. Ada 5 jenis vaksin yang direkomendasi sebagai vaksin booster, yakni Coronavac, Zifivax, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna. Kami belum berani melakukan vaksin booster sebelum ada peraturannya," kata Kepala Dinkes Sragen, Hargiyanto, dikutip sragenkab.go.id, Rabu (12/1).
Menurut dia, penelitian antibodi ini dilakukan dengan target sampel 2.000 warga Sragen dengan usia di atas 12 tahun.
Selain itu, mereka telah mendapatkan vaksin dosis 2. Dari sasaran 2.000 orang, sejauh ini baru tercapai 50%.
Adapun pemeriksaan antibodi terhadap masyarakat ini dilakukan di laboratorium.
Survei itu dilakukan untuk mengetahui tingkat kekebalan tubuh warga Sragen pascavaksinasi.
Demi mencapai kekebalan kelompok tersebut, maka 70% dari warga harus memiliki antibodi.
"Sekarang capaian vaksinasi di Sragen untuk anak sudah 99%. Capaian vaksinasi dewasa berdasarkan data kartu tanda penduduk (KTP) mencapai 99%, tetapi berdasarkan data yang terlaporkan sebanyak 89,80%," papar dia.
Dia menambahkan hasil survei antibodi ini bisa menjadi pertimbangan untuk kebutuhan vaksin booster.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, menjelaskan syarat sasaran survei antibodi itu minimal harus sudah vaksin dosis 2 dengan jangka waktu 1 bulan.
“Survei dilakukan di 20 kecamatan dengan pengambilan sampel secara acak,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News