Kasus Sriwedari Menghangat, Pemkot Solo Minta Masukan Lewat FGD

23 November 2021 11:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar focus group discussion (FGD) terkait pengelolaan kawasan Sriwedari di Sunan Hotel Solo, Senin (22/11).

FGD ini bertujuan untuk menentukan langkah tepat untuk menyelesaikan kasus sengketa tanah Sriwedari dan penataan kawasan tersebut.

Kasus sengketa Sriwedari antara ahli waris versus Pemkot Solo kembali menghangat.

Ahli waris kawasan itu mengancam akan memagari sekeliling area serta melayangkan perintah eksekusi lahan. 

Kasus ini bergulir sejak 1970-an. Sengketa ini memperebutkan lahan di pusat Kota Solo yang dulu disebut sebagai Kebon Rojo (Sriwedari).

Kendati telah dimenangi pihak ahli waris di tingkat Mahkamah Agung (MA), tanah tersebut tidak dapat dieksekusi karena berbagai faktor. Salah satunya terkait adanya ultra petita dalam putusan hakim.

“FGD ini diharapkan dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Pemkot Solo untuk menyelesaikan permasalahan tanah Sriwedari. Selain itu, diharapkan dapat menampung saran dan masukan dari para budayawan, praktisi hukum dan akademisi sebagai acuan kami,” ujar Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, dikutip surakarta.go.id.

FGD ini melibatkan jajaran kepala dinas, budayawan, akademisi serta praktisi hukum. 

Pihaknya berharap FGD ini menjadi bisa mewadahi, menampung saran dan masukan dari seluruh peserta sehingga menyelesaikan permasalahan.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menambahkan pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan masjid di Sriwedari.

Selain itu, pihaknya juga akan menata kawasan sekitar kawasan Sriwedari agar menjadi ruang publik bagi masyarakat.

“Kami ingin Segaran bisa segera dijadikan publik space. Nanti kami maintenance, kami bersihkan, warga harus bisa berkegiatan di situ. Masjidnya juga ingin segera kami selesaikan,” kata dia.

Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang turut hadir dalam FGD ini mengaku terus mendukung agar Sriwedari tetap menjadi milik Pemkot Solo.

“Harapan saya, sampai kapan pun saya ingin mendorong Sriwedari ini tetap milik Pemkot,” jelas dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG