GenPI.co Jateng - Sebanyak 27.931 bidan di Jawa Tengah (Jateng) bakal diterjunkan sebagai pendamping keluarga.
Para bidan ini akan mendampingi masyarakat mulai dari pranikah, menikah, hami, melahirkan dan pascakelahiran bayi.
Dengan begitu, ditargetkan jumlah stunting atau kekerdilan di Jateng menurun dari 27 persen menjadi 14 persen pada 2024.
“Merupakan tanggung jawab kami untuk menurunkan angka kekerdilan,” kata Ketua Pengurus Daerah IBI Jateng, Sumarsih, di Solo, seperti dikutip Antara, Sabtu (8/1).
Dia menjelaskan pola pendampingan sejak pranikah, menikah, hamil, hingga pascamelahirkan ini sudah dilakukan di Boyolali.
Pendampingan ini pun tak dilakukan secara tunggal. IBI Jateng berkoordinasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“BKKBN sebagai leading sector yang menangani stunting,” terang dia.
Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto, mengatakan sejumlah wilayah seperti Blora, Cilacap, Brebes, memiliki angka stunting 20 persen.
Keberadaan bidan ini diharapkan bisa mengintervensi keluarga yang berisiko tinggi memiliki anak stunting.
“Bidan dalam hal ini bisa mendidik keluarga yang berisiko tinggi,” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News