GenPI.co Jateng - Sekelompok petani di Desa Sabranglor membikin rumah burung hantu (rubuha) untuk mengatasi serangan tikus di areal persawahan desa itu.
Ada 10 rubuha dibangun secara swadaya oleh petani.
Lokasi dibikin menyerbar. 1 rubuha bisa untuk memantau kawasan seluas 15 petak lahan sawah.
“Harapannya nanti rubuha ini ditempati burung hantu. Predator hama ini diharapkan bisa mengendalikan hama tikus,” kata Ketua Gapoktan Desa Sabranglor, Ratno, seperti dikutip klatenkab.go.id, Kamis (6/1).
Dia menjelaskan burung hantu merupakan predator alami tikus.
Saat ini, populasi tikus di Desa Sabranglor mengganggu produktivitas padi setempat dalam dua musim tanam terakhir.
Solusinya, lalu dibuatlah 10 rubuha ini di persawahan mereka.
“Diharapkan beban petani bisa berkurang,” sambung dia.
Humas Desa Sabranglor, Fajar Ari Widodo, menjelaskan selain membikin rubuha, para petani di Sabranglor juga mendatangkan burung hantu dari daerah lain.
Di tengah inisiasi petani ini, Fajar lalu mendokumentasikan dan mengunggahnya ke Youtube.
Dia berharap dari konten ini banyak petani lain yang terinspirasi untuk membikin rubuha dalam pengendalian tikus.
Kabar yang ia terima, desa tetangga Sabranglor juga mulai mendirikan rubuha. Meski saat ini, rubuha ini belum dihuni oleh burung hantu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News