Gawat! Penyakit LSD Bikin Produksi Susu Sapi di Temanggung Turun

03 Februari 2023 11:00

GenPI.co Jateng - Produksi susu dari sapi perah di Kabupaten Temanggung menurun karena adanya penyakit lumpy skin disease (LSD).

Hal ini lantaran sapi perah di Temanggung terjangkit LSD.

"Kalau sapi perah terjadi penurunan produksi susu, kemudian juga bagi sapi betina birahinya menjadi kacau, bisa mundur bisa maju karena hormonalnya terganggu," kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung Esti Dwi Utami, Jumat (3/2).

BACA JUGA:  Atasi Penyakit LSD Hewan Ternak, Pemkab Sragen Siap Suntikkan 4.000 Vaksin

Esti menjelaskan sebanyak 14 ekor sapi di Kabupaten Temanggung terjangkit LSD.

Penyakit ini tersebar di 6 kecamatan, yakni Bejen, Wonoboyo, Gemawang, Kandangan, Kranggan, dan Kecamatan Kedu.

BACA JUGA:  Waduh! Belasan Ekor Sapi di Temanggung Terjangkit LSD

Menurut dia, di masa inkunbasi LSD ini membuat tubuh sapi bisa panas kemudian tidak mau makan dan berat badan ternak turun.

Ternak yang sudah terinfeksi LSD, darahnya mengandung virus.

BACA JUGA:  Peternak Harap Waspada! 367 Ekor Sapi di Semarang Terjangkit LSD

Adapun penyebaran penularan LSD tersebut melalui vektor hewan-hewan penghisap darah, seperti caplak, lalat, dan nyamuk.

"Kalau menggigit sapi yang sudah terinfeksi kemudian menggigit sapi yang sehat otomatis menularkan. Jadi persis orang terkena demam berdarah dengue (DBD)," papar dia.

Meskipun begitu, hewan yang terjangkit LSD bisa diobati dan bisa sembuh.

Caranya, hewan yang terkena LSD langsung diisolasi atau dipisahkan dalam ruang tertutup, tidak ada vektor masuk, dan diobati.

Di sisi lain, tingkat kematian hewan yang terkena LSD lebih sedikit dibandingkan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK).(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG