Peternak Harap Waspada! 367 Ekor Sapi di Semarang Terjangkit LSD

01 Februari 2023 18:00

GenPI.co Jateng - Sebanyak 367 ekor sapi di Kota Semarang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) yang disebabkan virus pox.

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, mengatakan kasus LSD di Kota Semarang pertama kali ditemukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Kota Semarang.

BBVet pertama kali menemukan kasus dari sapi yang berasal dari Kabupaten Kendal dan masuk ke Kota Semarang.

BACA JUGA:  Bikin Khawatir! 192 Hewan di Kendal Terjangkit Penyakit LSD

“PMK belum selesai sekarang ada LSD yang juga menyerang sapi, tapi kami sudah lakukan upaya preventif sejak pertama kali ditemukan lagi. BBVet juga telah melakukan penanganan secara serius terhadap ternak yang terpapar,” kata Hernowo, dikutip semarangkota.go.id, Rabu (1/2).

Hernowo menjelaskan saat ini pihaknya telah menerima vaksin untuk sapi yang terkena LSD.

BACA JUGA:  Atasi Penyakit LSD Hewan Ternak, Pemkab Sragen Siap Suntikkan 4.000 Vaksin

Pihaknya akan terus melakukan upaya pengendalian, pemberian vaksin hingga penerapan biosecurity yang baik di kandang ternak.

Jika perlu, Dispertan akan memberlakukan pembatasan peredaran daging sapi dari wilayah terdampak LSD.

BACA JUGA:  Waduh! Belasan Ekor Sapi di Temanggung Terjangkit LSD

Adapun sapi yang masuk ke Kota Semarang berasal dari Boyolali, Grobogan hingga Blora.

Sedangkan di Kota Semarang, daerah peternak sapi meliputi Mijen dan Gunungpati.

“Vaksin sudah kita dilakukan dan efektivitasnya cukup bagus, asal peternak melakukan biosecurity dan melakukan vaksinasi semoga bisa teratasi,” papar dia.

Ciri-ciri sapi yang terpapar LSD memiliki bintik-bintik di kulit hingga ke bagian kaki.

Penyakit LSD ini tidak akan menular ke manusia, hanya ke sesama ternak melalui perantara lalat atau kontak fisik langsung antar ternak.

“Memang tidak menukar ke manusia, tapi dagingnya tidak layak konsumsi. Sebenarnya kalau dimasak dengan benar memang bisa tapi bentuk daging tidak mulus. Tapi, kalau sapi sudah sembuh, daging boleh dikonsumsi,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG