GenPI.co Jateng - Ekspor merupakan salah satu kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tak terkecuali di Jawa Tengah.
Per 16-18 Desember 2021 saja, Jateng mampu mencatatkan nilai ekspor sebanyak 6.078,3 ton dengan nilai Rp 528,9 miliar.
Maka dari itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkomitmen membantu serta mendampingi semua pihak agar sukses mengekspor produk-produk mereka ke negara tujuan.
“Kami akan terus membantu dan mendampingi semua pihak agar program ekspor Jateng bisa terus ditingkatkan setiap tahunnya," kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (1/1).
Salah satu komoditas ekspor andalan Jateng adalah produk pertanian. Jateng bahkan menjadi daerah penyokong ekspor pertanian terbesar di Indonesia.
Adapun nilai ekspor komoditas ini meningkat setiap tahunnya.
Ekspor pertanian Jateng ini pada 2019 tercatat Rp 8,48 triliun, dan 2020 naik menjadi Rp 9,13 triliun.
Sedangkan selama 2021, total ekspor pertanian Jateng ke berbagai negara mencapai Rp 11,10 triliun.
Kali terakhir Jateng melepas ekspor aneka produk pertanian sebanyak 637,6 ton, dengan total nilai ekspor Rp51 miliar.
Pelepasan dilakukan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (31/12).
Produk pertanian yang diekspor, antara lain wasabi, cabai hijau, mukimame, kopi, kapok, albasia bare core, gula merah, sarang burung walet, tepung terigu, dan tepung porang.
“Saya senang karena di ujung tahun ini, digebrak lagi ekspor kita. Kami dampingi terus dan kami dorong agar ekspor kami terus meningkat,” papar Ganjar.
Namun demikian, sejumlah kendala masih dihadapi para eksportir.
Masalah ini adalah sulitnya mendapatkan kontainer dan kapal untuk mengangkut barang.
“Tentu akan kami bantu. Namun, ada juga yang mengeluhkan kekurangan tenaga kerja, ini yang menarik,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News