GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Inggris meningkatkan kerja sama ekspor berbagai komoditas, investasi, dan pendidikan.
Hal ini seiring pertemuan antara Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Duta Besar Inggris Owen Jenkins di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Selasa (17/1).
“10 produk ekspor Jawa Tengah ke Inggris, yaitu barang-barang rajutan, kayu dan produk kayu, alas kaki, pakaian jadi bukan rajutan, perabot penerangan rumah, barang–barang dari kulit, bulu unggas, plastik dan barang dari plastik, mainan, dan perhiasan atau permata,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Rabu (18/1).
Wagub membeberkan pertumbuhan ekspor nonmigas Jawa Tengah ke Inggris selama 5 tahun terakhir (2017-2022) menunjukkan tren positif sebesar 32,95%.
Di sisi lain, neraca perdagangan Jawa Tengah dengan Inggris periode 2018-2022 juga selalu surplus sebesar 192,507,501 dolar AS.
Ada 5 perusahaan asal Inggris yang berinvestasi besar di Jawa Tengah, yaitu Shoenary Javanesia Inc di Kabupaten Temanggung, Multay International Indonesia di Kabupaten Demak, KCCI Chemtech Indonesia di Kabupaten Jepara, Misaja Mitra di Kabupaten Pati, dan Kentdevon Industries di Kabupaten Jepara.
Wagub menyebut pada triwulan III tahun 2022 investasi Inggris di Jateng menduduki peringkat 16 dengan total nilai investasi yang ditanamkan sebesar 8.220.400 dolar AS.
Di samping itu, Wagub menginginkan ada kerja sama di bidang pendidikan, khususnya keterampilan berbahasa Inggris.
Hal ini karena banyaknya industri asing yang masuk ke Jateng menuntut sumber daya manusia menguasai bahasa Inggris.
Sementara itu, Duta Besar Inggris Owen Jenkins menjelaskan pihaknya ingin lebih luas lagi mengembangkan kerja sama di berbagai sektor dengan Jawa Tengah.
Pihaknya menyambut baik kerja sama di bidang pendidikan untuk memberikan keterampilan berbahasa Inggris bagi pelajar dan mahasiswa Jateng.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News