GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menyiapkan 4 titik evakuasi menyusul kenaikan aktivitas vulkanisme Gunung Dieng.
Keempat titik evakuasi ini disiapkan untuk warga Desa Pranten, Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang, Kecamatan Blado.
Kepala Pelaksanan Harian BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan dua desa tersebut berpotensi terimbas secara langsung naiknya aktivitas vulkanisme Gunung Dieng.
Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas gunung api Dieng naik dari level 1 menjadi level 2 atau status waspada.
Gunung Dieng merupakan gunung purba yang pernah meletus hebat sekitar tahun 800 sampai 900 masehi.
“Seperti diketahui, sebelumnya gunung Dieng pernah erupsi pada tahun 1939, 1944, 1979, 2009,” kata dia, dikutip batangkab.go.id, Selasa (17/1).
Pada tahun 1939, erupsi freatik terjadi yang mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur.
Sedangkan pada tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang.
Menurut dia, pemukiman warga Desa Pranten dan Gerlang itu sangat dekat dengan kawah dan dapur magma.
Adapun di Pranten, pemukiman warga Dukuh Rejosari berdampingan dengan kawah.
“Di daerah Gerlang itu diwaspadai terdapat potensi gas beracun. Sementara di Pranten ada potensi letusan freatik,” papar dia.
Sebagai informasi, Desa Pranten dekat dengan Kawah Sileri, sementara Gerlang dekat dengan Kawah Timbang.
Di sisi lain, BPBD sudah memasang papan penunjuk arah untuk jalur evakuasi.
Pihaknya juga menyiapkan 4 titik pengungsian, yakni di Gerlang ada di lapangan desa setempat dan Kayuabang.
Di Pranten titik evakuasi ada di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati, Kabupaten Banjarnegara.
“Yang kami waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kami selalu memantau perkembangan gunung api Dieng setiap hari,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News