GenPI.co Jateng - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta komitmen kubu internal Keraton Solo yang sempat berkonflik untuk berdamai jika ingin direvitalisasi.
"Kalau komitmen (dengan perdamaian) ya tak teruske (revitalisasi), kalau nggak ya aku neng Mangkunegaran wae," kata dia, Senin (9/1).
Gibran membeberkan perjanjian damai terkait geger Keraton Solo ini sempat dibuat beberapa tahun lalu.
Sayangnya, perjanjian ini seakan tak berarti karena kedua kubu kembali terlibat konflik.
"Dulu pernah didamaikan, ada hitam di atas putih. Ini kembali lagi (damai setelah adanya konflik). Makanya ini tidak ada hitam di atas putih, artinya gentleman agreement," papar dia.
Di sisi lain, Gibran tengah berupaya mencarikan anggaran untuk revitalisasi Keraton Solo.
Sebagai informasi, Keraton Solo tak masuk proyek utama Pemkot Solo tahun ini.
"Intinya kan itu bukan aset kami. Kalau sudah dibangun atau sebelum dibangun itu kan milik beliau-beliau (keluarga keraton)," imbuh dia.
Gibran berharap Keraton Solo mau menjalin komunikasi yang baik dengan Pemkot Solo untuk mempermudah rencana revitalisasi ke depan.
Hal tersebut seperti yang telah dilakukannya dengan Pura Mangkunegaran.
Hasilnya, nama Mangkunegaran sebagai destinasi wisata unggulan di Solo kian moncer.
"Intinya kalau dengan Mangkunegaran kami enak komunikasi, mau memanfaatkan aset, memakai tempat untuk event, terus promosi bareng-bareng itu enak. Kami ingin skema yang seperti itu,” tutur dia.
Di samping itu, Gibran akan membentuk tim kecil untuk revitalisasi Keraton Solo yang melibatkan berbagai tokoh.
"Kemarin saya sudah diskusi dengan Gusti Moeng (adik PB XIII), sudah ada masterplan dari UGM, tapi belum saya pelajari secara detail. Intinya kalau masterplan semua harus setuju, jadi kayak di Mangkunegaran, kami tinggal eksekusi," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News