GenPI.co Jateng - Sebanyak 157 orang anak putus sekolah di Rembang kini bisa kembali bersekolah.
Mereka menerima bantuan sosial khusus anak tidak sekolah (ATS), dari program Gerakan Ayo Sekolah Pol 12 Tahun (GASPol 12).
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi upaya tim GASPol 12 yang berhasil membujuk 157 orang anak dari 1.477 orang anak tidak sekolah di Rembang.
Anak-anak ini berasal dari 6 kecamatan, yakni Sumber, Pancur, Pamotan, Kragan, Sarang, dan Sedan.
“Penyebab paling banyak mereka putus sekolah, karena ekonomi. Kalau masalahnya ekonomi, ada bantuan, meskipun tidak banyak, kami komitmen untuk membantu. Kalau masalah lain, kita membuka ruang diskusi,” kata wabup, dikutip jatengprov.go.id, Senin (9/1).
Ratusan anak ini kembali melanjutkan pendidikan, terdiri dari 7 siswa SD/MI/paket A, 71 orang siswa SMP/MTS/paket B, dan 79 orang siswa SMA/MA/paket C.
Adapun bantuan yang diberikan di tingkat SD sebesar Rp500.000, SMP sederajat sebesar Rp600.000, dan SMA/SMK sederajat sebesar Rp800.000.
Menurut dia, anak-anak yang belum mau kembali bersekolah karena mereka sudah bekerja.
Namun demikian, adapula yang memilih masuk pondok pesantren sehingga meninggalkan sekolah formal.
“Ini tetap kami berikan ruang-ruang diskusi, begitu pun yang bekerja dan masih usia sekolah, kami sarankan ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), sehingga tidak menyita waktu,” ungkap dia.
Salah satu penerima bantuan warga Desa Jeruk, Kecamatan Pancur, Ahmad Ridwan Ansori, mengaku bersyukur bisa kembali bersekolah.
Ridwan mengaku berhenti sekolah karena orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi.
“Alhamdulillah terbantu untuk biaya transportasi dan operasional sekolah,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News