Tanggul Irigasi Jebol, 31 Rumah di Wonosobo Kebanjiran

06 Januari 2023 18:00

GenPI.co Jateng - Banjir bandang di Kabupaten Wonosobo menerjang 31 rumah di Dusun Kasiran, Kelurahan Mlipak.

Banjir ini terjadi akibat tanggul saluran irigasi jebol di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono mengatakan tanggul jebol terjadi pada Rabu (4/1) sore mengakibatkan 31 rumah rusak.

BACA JUGA:  Tahun 2024, Wonosobo Targetkan Bebas BAB Sembarangan 100%

Kerusakan ini berupa tembok jebol, perabot rumah tangga, dan rumah penuh lumpur.

"BPBD mengadakan pendataan tentang kerugian, serta mengambil langkah antisipasi karena saat ini tanggul jebol belum diatasi secara total. Air di saluran tersebut dialirkan ke tempat lain untuk mengatasi sementara waktu karena saat ini masih sering terjadi hujan," kata dia, Jumat (6/1).

BACA JUGA:  Kabar Baik! Wonosobo Segera Miliki Kampung Bahasa, Apa Itu?

Bambang menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Akan tetapi, para pemilik rumah mengungsi ke saudara atau tetangga yang kondisinya lebih aman.

BACA JUGA:  Tak Bayar Pajak, Aset Wajib Pajak di Wonosobo Disita

Camat Wonosobo Joko Widodo menjelaskan salah satu penyebab dari jebolnya tanggul ini adalah karena adanya saluran air yang tersumbat sampah.

Alhasil, meluap dan menyebabkan tanggul tidak kuat menahan air sehingga jebol.

“Dengan adanya kejadian bencana banjir bandang ini kami mengajak dan mengimbau kepada semua pihak agar peduli dengan lingkungan sekitar dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke saluran air atau sungai,” tegas dia.

Kepala Bidang Sumberdaya Air Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo Eko Permono menambahkan tanggul jebol tersebut di irigasi Mangli sepanjang 21 meter dengan tinggi sekitar 2 meter.

Eko membeberkan secara teknis saluran irigasi ini bisa menampung air karena berdasarkan perhitungan debit air irigasi memang dengan dimensi saluran yang ada sudah bisa tertampung.

Akan tetapi, intensitas curah hujan yang cukup tinggi kemudian ditambah buangan air yang masuk ke saluran mengakibatkan saluran tidak bisa menampung volume air dan akhirnya terjadi longsor.

“Penanganan sementara dengan biobag dan juga dengan karung agar ketika terjadi hujan air tidak mengalir ke bekas longsoran,” jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG