GenPI.co Jateng - Sebanyak 4 anak menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan guru ngaji di Batang.
Kini korban yang semuanya laki-laki telah melakukan visum di RSUD Kalisari Batang.
Para korban yang merupakan santrinya ini masih duduk di bangku SD, sementara pelaku adalah guru ngaji yang bekerja sebagai nelayan.
LSM DPC Trinusa Kabupaten Batang, Edi Santoso, yang mendampingi mengatakan orang tua korban sempat mengadu ke paguyuban pemuda desa setempat Andum Roso yang bekerja sama dengan LSM-nya.
Edi membeberkan orang tua korban ini tidak tahu dengan apa yang dialami anak-anak mereka.
“Korban laki semua. Setelah kami adakan penelusuran, saya panggil orang tua, karena saya tidak berani mengadakan penyelidikan anak, orang tua tak suruh datang mendampingi ternyata di hadapan mereka mengakui semuanya, iya pernah disodomi semua. Pakai kelaminnya,” kata Edi, dikutip ayobatang.com, Kamis.
Edi menjelaskan setelah visum, orang tua dengan didampingi LSM DPC Trinusa Kabupaten Batang melaporkan ke Polres Batang.
“Dari orang tua korban, mengetahui baru dua atau tiga hari yang lalu. kabarnya terduga pelaku sudah melarikan diri atau kabur,” papar dia.
Edi menyebutkan berdasarkan hasil penelusurannya korban 15 anak.
Namun demikian, pihaknya memperkirakan banyak anak dan orang tua yang belum melapor.
“Perkiraan total korban ada 30-an ada. Kalau yang akan melapor resmi baru 4 orang,” imbuh dia.
Salah satu korban F mengaku saat buang air besar mengeluarkan darah.
Dia kemudian mengadu ke orang tuanya. Orang tua F lalu mendatangi orang tua terduga pelaku, tapi hasilnya tidak sesuai yang diinginkan.
Orang tua korban pun mencari informasi ke anak lain yang menjadi korban.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News