GenPI.co Jateng - Sekolah yang terdampak banjir di Kudus diperbolehkan menggelar pembelajaran secara daring. Hal ini menyusul banjir yang semakin meluas di Kudus.
Selan itu, banyak siswa di Kudus yang mengungsi bersama keluarganya karena banjir.
"Sekolah yang benar-benar tidak bisa menggelar pembelajaran secara tatap muka, silakan mengajukan surat izin menggelar pembelajaran secara daring," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Anggun Nugroho, Senin (2/1).
Anggun menjelaskan sekolah yang terdampak banjir ada 14 SD yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Jati (5 SD), Kecamatan Kaliwungu (2 SD), Kecamatan Mejobo (2 SD), dan Kecamatan Undaan (4 SD).
Menurut dia, kondisi ini tak cuma sekolah yang terdampak, tetapi rumah para siswa yang kebanjiran hingga akses menuju sekolah cukup susah.
Di sisi lain, ada pula sekolah yang dijadikan tempat pengungsian seperti di SD 1 Temulus, Kecamatan Mejobo.
"Ada pula siswa yang tidak bisa berangkat ke sekolah karena rumahnya kebanjiran, meskipun sekolahnya aman dari banjir," papar dia.
Hal itu dialami siswa SD 3 Bulungcangkring Kudus karena akses jalannya tergenang banjir.
Sedangkan SD Ploso 2 dan SD 3 Megawon rusak akibat kencang.
Kepala SDN 3 Jati Wetan Ahmad Aliek Mochtar mengakui sekolah tergenang banjir sejak Jumat (30/12).
"Total ada 51 siswa dari kelas 1-6 yang tidak memungkinkan datang ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran karena sekolahnya tergenang banjir," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News