GenPI.co Jateng - Kisruh internal keluarga Keraton Solo kembali memanas.
Kali ini bentrokan diduga terjadi antara kubu Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.
Kericuhan ini membuat sejumlah orang terluka pada Jumat (23/12) malam.
Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus kisruh yang terjadi di Keraton Solo.
Dalam hal ini, pihaknya akan bertindak jika ada bukti yang mengarah ke tindak pidana.
"Kalau ada unsur yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti," kata dia, Sabtu (24/12).
Meskipun begitu, Kapolresta berharap perseteruan internal Keraton Solo ini bisa diselesaikan dengan damai.
"Kami akan mediasi," imbuh dia.
Sebagai informasi, kericuhan ini dipicu dengan adanya isu pencurian dan penganiayaan di dalam Keraton Solo.
Sentono Ndalem Keraton Solo, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, mengaku telah dianiaya oleh putri Keraton Solo berinisial GKR TRKD.
Kasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, mengaku ada 2 orang yang terluka dari pihaknya.
Mereka mengalami luka pada bagian kelapa akibat bentrokan tersebut.
"Dari satgas 4 orang luka di kepala," kata dia.
Sementara itu, kubu Wakil Lembaga Dewan Adat (LDA) KP Eddy Wirabhumi mengklaim ada dari pihaknya juga mengalami luka-luka karena kericuhan tersebut.
Adapun para korban luka dibawa ke Rumah Sakit Islam Kustati, Pasar Kliwon.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News