GenPI.co Jateng - Stakeholder terkait diminta meningkatkan pengamanan dan kelancaran jalur wisata dan tempat ibadah gereja pada perayaan Natal dan Tahun Baru.
Hal ini agar warga yang merayakan Natal, berwisata, maupun aktivitas lainnya di Jateng, merasa aman dan nyaman.
“Merayakan Natal biasanya dengan kumpul keluarga dan berwisata. Sedangkan yang tidak merayakan Natal juga berwisata. Maka ini yang perlu diantisipasi adalah di tempat wisata dan tempat ibadah saudara-saudara kita di gereja,” ujar Sekda Jawa Tengah, Sumarno, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (23/12).
Sekda menyebut selain objek wisata dan tempat ibadah, titik-titik kemacetan di sekitar pasar tumpah juga perlu mendapat perhatian.
Apalagi aktivitas pedagang dan pembeli di pasar pinggir jalan meningkat di akhir tahun seperti ini.
“Apalagi kondisi cuaca sekarang, kemungkinan terjadi bencana alam dan sebagainya juga ada. Sehingga semua harus tetap siaga, jika terjadi sesuatu dapat direspons dengan cepat,” papar dia.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Syutya Deta, menjelaskan potensi pergerakan orang secara nasional pada masa Nataru sebesar 44 juta orang.
Jateng akan menjadi daerah tujuan perjalanan tertinggi, yakni sebanyak 8,7 juta jiwa.
Maka dari itu, Dishub Jateng mendirikan Posko Terpadu Nataru yang dibuka 22 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023.
Posko ini terdiri dari 3 shif tersebut dan akan siaga selama 24 jam.
“Selain Posko Terpadu, juga ada Posko Pelayanan dan Posko Pengamanan di sejumlah lokasi. Seperti di rest area, gerbang tol, simpul transportasi, kantor balai, dan UPT di pemkab dan pemkot, Polres, dan sebagainya,” jelas dia.
Pihaknya juga memasang CCTV di 10 titik potensi rawan kemacetan.
Titik ini di Semilir, Bandungan, Dieng, Jatinom, Jembatan Juwana, Jembatan Pedes, jalur penyelamat Bayeman, Pasar Gombong, Simpang Buntu, dan Simpang Wangon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News