GenPI.co Jateng - Masyarakat diminta mewaspadai potensi rob di pesisir selatan Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
"Potensi rob ini dipengaruhi oleh fenomena bulan baru tanggal 23 Desember dan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi tanggal 24 Desember," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Kamis (22/12).
Teguh menjelaskan kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut di wilayah Indonesia, terutama di wilayah pantai selatan Jateng dan DIY.
Teguh membeberkan secara umum ada ambang batas potensi kejadian rob di wilayah Cilacap dan sekitarnya.
Ini antara lain, pasang maksimum lebih dari 1,9 meter dan tinggi gelombang laut lebih dari 4 meter.
Menurut dia, parameter lain seperti hujan lebat serta angin kencang bisa menjadi unsur tambahan terjadinya rob.
"Umumnya rob di pesisir selatan Jawa terjadi pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus (MJJA). Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada Oktober, November, dan Desember (OND) seperti di Kampung Laut sekitar tahun 2013," papar dia.
Apabila dilihat prediksi data pasang-surut, pasang maksimum di perairan selatan Cilacap diprakirakan mencapai 2,1 meter pada tanggal 23-26 Desember 2022.
Ini terjadi pada malam hari terutama pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Sementara itu, prakiraan gelombang laut pada tanggal 23-25 Desember adalah kategori gelombang tinggi atau mencapai 4 meter. Di sisi lain, mulai hari ini (22/12) ada potensi terjadi hujan lebat," ungkap dia.
Maka dari itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi rob di pesisir atau pantai selatan Jateng dan DIY yang berlaku pada 22-27 Desember 2022.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News