Dirut BRI Raih Best of The Best Marketeer of The Year 2022

13 Desember 2022 23:43

GenPI.co Jateng - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso dinobatkan sebagai Best of the Best Marketeer of The Year 2022.

Pada penghargaan yang diselenggarakan MarkPlus Inc pada Marketeer of the Year 2022 di Jakarta, 8 Desember 2022, Sunarso juga dinobatkan sebagai The Best Industry Marketing Champion 2022 sektor Commercial Banking.

Hal itu tidak terlepas dari keberhasilanya membawa BRI mencatatkan laba bersih senilai Rp 39,31 triliun atau tumbuh sebesar 106,14 persen year on year (yoy).

BACA JUGA:  BRI BUMN dengan Kontribusi Dividen dan Pajak Terbaik di Indonesia

Total aset meningkat empat persen yoy menjadi Rp 1.684,60 triliun dalam sembilan bulan (hingga kuartal III 2022).

Capaian tersebut diperoleh di tengah kondisi perekonomian dunia yang penuh dengan tantangan.

BACA JUGA:  Istimewa, Kredit Berkelanjutan BRI Mencapai Rp 671,1 TriliuN

Atas capaian BRI yang mampu menjaga fundamental kinerja keuangan yang positif tersebut membuat Direktur Utama BRI Sunarso dinobatkan sebagai Best of the Best Marketeer of The Year 2022.

Pada penghargaan yang diselenggarakan MarkPlus Inc pada Marketeer of the Year 2022 di Jakarta, 8 Desember 2022 itu, Sunarso juga dinobatkan sebagai The Best Industry Marketing Champion 2022 sektor Commercial Banking.

BACA JUGA:  Dorong Ekspor Nasional, BRI Gandeng Indonesia Eximbank

Di bawah kepemimpinannya, BRI sukses melakukan terobosan pemasaran dan bisnis sehingga menghasilkan kinerja terbaik. Penghargaan ini juga merupakan apresiasi atas kinerja BRI yang mampu menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Adapun indikator penilaian Marketeer of The Year 2022 terdiri dari lima kriteria, yakni keteladanan dan orientasi pemasaran, kinerja pasar dan keuangan, keberanian arahan strategis dan inovasi, dampak bagi sosial/masyarakat, dan integritas serta pengaruh pribadi.

Pemilihan penghargaan melibatkan dewan juri yang terdiri dari Arief Yahya, Ignasius Jonan, Dahlan Iskan, Fathema Djan Rachmat, YW Junardy, Hermawan Kartajaya, Taufik, Jacky Mussry, dan Michael Hermawan.

Sunarso mendedikasikan penghargaan tersebut untuk seluruh insan BRILiaN (pekerja BRI).

“Saya dedikasikan penghargaan ini kepada Insan BRILiaN yang telah memberikan kontribusi terbaiknya kepada BRI dan untuk Indonesia. Penghargaan ini juga saya persembahkan untuk seluruh nasabah UMKM BRI yang telah berhasil bangkit dari pandemi, serta dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ungkapnya.

Sunarso juga mengungkapkan bahwa kinerja positif BRI di tengah kondisi yang penuh tantangan saat ini tak lepas dari strategic response BRI yang tepat.

Fungsi intermediary penyaluran kredit maupun penghimpunan dana masyarakat oleh BRI mampu tumbuh positif.

“Kami dapat menjaga sustainability pertumbuhan ini dengan fokus pada aspek likuiditas terutama pertumbuhan dana murah, serta menjaga kualitas aset, terutama kredit yang kami restrukturisasi akibat pandemi Covid-19. Di samping itu, BRI juga mampu mencatat pertumbuhan Fee Based Income yang semakin baik dengan ditopang meningkatnya transaksi digital banking BRI berkat transformasi digital yang terus dilakukan secara berkelanjutan”, jelasnya.

Dari aspek penyaluran kredit, hingga akhir September 2022, total kredit dan pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp 1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen yoy.

Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83 persen yoy dari Rp 852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022.

Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,20%.

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal III 2022, DPK BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp.1.139,77 triliun.

Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, yang mana secara year on year meningkat sebesar 10,22 persen.

Adapun proporsi CASA BRI konsolidasian tercatat 65,43 persen, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,60%.

Hal tersebut memberikan dampak positif terhadap biaya dana (Cost of Fund) BRI secara konsolidasian yang terus turun menjadi sebesar 1,94 persen.

Sunarso menjelaskan bahwa kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya BRI merespons krisis melalui transformasi BRIVolution 2.0 yang telah diterapkan sejak awal pandemi COVID-19.

“Melalui transformasi yang bertumpu pada aspek digital dan culture, BRI mampu menjadi perusahaan yang dapat meng-create social and economic values bagi seluruh stakeholder,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG