GenPI.co Jateng - Sebanyak 5.000 UMKM di Jawa Tengah (Jateng) bakal dilatih untuk menggarap dunia digital melalui pendampingan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan pelaku UMKM umumnya terkendala masalah permodalan dalam pengembangan usaha.
Melalui pendampingan BPR, UMKM bisa mendapatkan akses permodalan ini.
Di Jateng misalnya Bank Jateng memiliki program kredit milenial agar anak-anak muda bisa ikut berwirausaha.
“Dengan pendampingan ini diharapkan akan semakin banyak UMKM yang bangkit di masa pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Ganjar, seperti dikutip Antara, Rabu (29/12).
Menurut Ganjar, saat ini pasar bagi produk dan jasa UMKM tidak bisa dicari dengan cara tradisional.
Penggalian pasar ini bisa diperluas dengan memanfaatkan layanan digital seperti yang pernah digarap Pemprov Jateng belakangan ini.
Pasar-pasar digital yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM misalnya melalui marketplace atau media sosial.
Untuk bisa ke sana, UMKM ini perlu memperkuat diri mengenai literasi digitalnya salah satunya melalui pendampingan.
“Nah mereka hanya butuh dididik itu sehingga literasi digitalnya bagus. Kalau itu bisa kita dorong UKM kita akan bisa muncul,” tutur Ganjar.
Ketua DPD Perbarindo Jateng, Dadi Sumarsana, mengatakan pendampingan digital ini mempermudah UMKM mendapatkan kredit.
Aplikasi ini didesain sedemikian rupa sehingga memudahkan pelaku usaha mengaksesnya.
Sejumlah materi yang diperoleh UMKM seperti pembukuan secara digital memanfaatkan ponsel dan membuat neraca, arus kas dan lainnya.
“Jadi diharapkan akan menjadi akses ke BPR dan menjadi cepat analisa kreditnya,” ujar Dadi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News