GenPI.co Jateng - Kabupaten Boyolali akhirnya nihil kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami memantau kasus aktif PMK secara laporan sudah tidak ada atau nol dan hewan ternak yang suspek yang dinyatakan sembuh sebanyak 5.634 ekor," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Rabu (30/11).
Lusia membeberkan sejak ditemukan kasus PMK di Boyolali, pihaknya melakukan tracing ke sebanyak 12.008 ekor.
Dari hasil tracing tersebut, ternak suspek PMK sebanyak 5.845 ekor dan positif PMK 32 ekor.
Sedangkan ternak yang mati karena PMK ada 112 ekor, potong paksa 14 ekor, dijual 121 ekor, dan dinyatakan sembuh 5.634 ekor.
Meskipun demikian, pihaknya mengimbau peternak untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan kandang.
Selain itu, hewan ternak yang mempunyai gejala PMK segera diisolasi.
Di sisi lain, sebanyak 5 pasar hewan di Boyolali kini sudah kembali dibuka.
Kelima pasar ini adalah Pasar Hewan Jelok Cepogo, Pasar Hewan Purworejo Nogosari, Pasar Hewan Simo, Pasar Hewan Ampel, dan Pasar Hewan Karanggede.
Di samping itu, Disnakkan juga terus melakukan vaksinasi untuk mencegah PMK.
"Kami masih proses vaksinasi, revaksinasi, dan sampai pada vaksin penguat (booster) kepada hewan ternak untuk menjaga kekebalan kesehatan sapi," papar dia.
Dalam hal ini, Disnakkan juga melakukan pemantauan untuk mengetahui kekebalan hewan setelah vaksinasi.
Saat ini, hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama mencapai 39.639 ekor.
Penanganan PMK juga dilakukan melalui pemasangan penanda atau ear tag pada hewan ternak di Boyolali.
Hal ini untuk mengetahui identitas hewan ternak baik populasinya, kondisi kesehatan dan pemilik.
Ada hewan ternak sebanyak 46.354 ekor yang sudah dipasangi ear tag.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News