Terungkap! Pelaku Pembunuhan 1 Keluarga di Magelang, Ternyata Sang Anak

29 November 2022 18:00

GenPI.co Jateng - Warga Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, berinisial DD (22) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan keluarganya.

DD yang merupakan anak diduga membunuh kedua orang tuanya, Abbas Ashar(58), Heri Iryani (54), dan kakaknya Dhea Chairunnisa (24).

Tersangka membunuh para korban yang juga keluarganya sendiri dengan cara diracun.

BACA JUGA:  5 Rekomendasi Hotel di Magelang, Tarif Mulai Rp 300.000

Direskrimum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan DD adalah anak kedua korban yang meninggal.

"Perbuatan ini dikenakan pasal pembunuhan berencana, ancamannya bisa seumur hidup atau pun hukuman mati," kata dia, Selasa (29/11).

BACA JUGA:  Lapak Ganjar Bikin Wedang Kemasan Asal Magelang Dikenal di Jepang

Direskrimum membeberkan pihaknya juga telah mendapatkan barang bukti yang bisa mendukung terjadinya pembunuhan ini.

Plt Kapolresta Magelang AKBP M Sajarod Zakun menjelaskan peristiwa pembunuhan ini menyebabkan 3 korban meninggal dunia.

BACA JUGA:  Gempar! 1 Keluarga di Magelang Ditemukan Tewas di Dalam Rumah

Ketiga korban ini merupakan 1 keluarga. Mereka meninggal dunia diduga akibat keracunan. Adapun 1 keluarga ini dihuni oleh 4 orang.

“Waktu kemarin melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ada beberapa kejanggalan yang menguatkan kami untuk menduga anak kedua dari dari koraban meninggal dunia tersebut sebagi pelakunya,” papar dia.

Plt Kapolresta menambahkan pihaknya juga menemukan sisa dari zat kimia yang diduga digunakan untuk membunuh 3 korban. 

"Kejanggalan-kejanggalan dari TKP yang ada korban meninggal karena keracunan biasanya ada sisa muntahan, pada saat kami temukan di TKP clear tidak ada," ungkap dia.

Sajarod menerangkan sejumlah kejanggalan ini mengarah ke DD yang semula menjadi saksi sebagai pelaku pembunuhan.

Misalnya, dari pihak keluarga korban meninggal meminta untuk dilakukan autopsi jenazah.

Akan tetapi, anak kedua korban DD tidak ingin keluarganya diautopsi.

“Kami sebagai penyidik tetap dilakukan autopsi terkait korban meninggal dunia untuk melihat penyebab kematiannya. Dugaan kami keracunan sehingga perlu diautopsi,” jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG