GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut buka suara menanggapi isu kebaya yang diklaim oleh 4 negara ASEAN sebagai warisan budaya.
Keempat negara ini adalah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand.
Mereka telah mengajukan klaim kebaya sebagai warisan budaya ke Unesco.
“Iya, sebenarnya kita langsung gabung ikut mendaftarkan saja,” ujar Ganjar, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (27/11).
Menurut dia, bukan hanya kebaya, tetapi Indonesia juga perlu identifikasi kekayaan tak benda lainnya yang dimiliki.
Setelah itu, kekayaan ini segera didaftarkan ke Unesco.
“Seluruh kekayaan tak benda kita, karena kondisi dunia seperti itu, sekarang daftarkan semuanya. Banyak-banyakan kalau tidak, nanti akan diambil orang,” papar dia.
Ganjar mengakui hal seperti ini bukan yang pertama terjadi.
Sebelumnya, kain khas Indonesia batik juga sempat diklaim Malaysia dan China.
“Semua bisa mengklaim layaknya batik, tapi rasa-rasanya orang berkebaya yang saya tahu ya orang indonesia. Maka, pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain,” ungkap Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar mengajak masyarakat untuk mencintai adat budaya dalam negeri.
Salah satunya dengan menerapkan pemakaian busana adat untuk para ASN setiap hari tertentu.
Di Pemprov Jawa Tengah, Ganjar mewajibkan para ASN memakai busana adat Jawa setiap Kamis pekan pertama dan busana adat nasional setiap Kamis pekan terakhir.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News