GenPI.co Jateng - Kabupaten Cilacap menggandeng PT Pertamina KPI RU IV mengatasi masalah HIV/AIDS di tempat kerja.
Hal ini dilatari oleh tingginya penularan HIV/AIDS di Cilacap mencapai 1.829 kasus baru pada 2021.
Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, mengatakan tingginya kasus konfirmasi HIVAIDS di Cilacap lantaran daerah menjadi pusat kegiatan nasional.
Akibatnya, daerah memiliki mobilitas yang tinggi utamanya para pekerja yang keluar-masuk Kabuaten Cilacap saban hari.
Hal ini membuka peluang penularan HIV/AIDS melalui pergaulan bebas dan narkoba menggunakan jarum suntik.
“Harus diingat oleh pekerja yang jauh dari keluarga, setia dengan pasangan dan menjaga pergaulan akan sangat mampu menjauhkan kita dari HIV,” kata Syamsul, seperti dikutip Cilacapkab.go.id, Selasa (28/12).
Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Cilacap menggandeng Pertamina untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Dia menjelaskan Pemkab memiliki program STOP untuk menanggulangi masalah HIV/AIDS.
STOP ini merupakan singkatan dari sulu, temukan, obati dan pertahankan.
Melalui program ini diharapkan tidak ada tiga masalah penting lainnya yakni tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian HIV/AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
General Manager PT. Pertamina, Eko Sunarno, mengatakan penangan HIV/AIDS harus diawali dengan penghapusan stigma dan diskriminasi kepada ODHA.
“Mereka sama seperti kita yang berhak hidup normal dan berinteraksi dengan kita semua,” kata dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News