Hadiri Munas Hipmi di Solo, Jokowi Ingatkan Menteri Hati-Hati Bikin Kebijakan

21 November 2022 15:00

GenPI.co Jateng - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran menteri untuk hati-hati dalam membuat kebijakan di tengah situasi krisis global.

Menurut dia, jika salah sedikit kebijakan yang diambil, maka dampaknya bisa kemana-mana.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2022 di Solo, Senin (21/11).

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Buka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Ini Harapan dan Pesannya

“Saya kira saudara-saudara tahu. Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy hasilnya bisa ke mana-mana. Ini lah yang kita tidak mau. Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini,” kata Jokowi.

Jokowi meminta para menteri tidak keliru membuat kebijakan terutama berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Ajak Ibu Negara dan Jan Ethes Kunjungi Masjid Sheikh Zayed Solo

Inilah alasan mengapa Jokowi kerap kali meninjau pasar-pasar dalam berbagai kunjungan di daerah, demi memutuskan kebijakan yang tepat.

“Kenapa setiap hari, hampir setiap minggu, saya masuk ke pasar-pasar. Baru saja tadi pagi saya juga masuk ke pasar di Boyolali, saya cek harga-harga yang naik apa, harga yang stabil apa. Supaya kita dapat feeling-nya. Jangan keliru kita membuat kebijakan,” papar dia.

BACA JUGA:  Cek Harga Bahan Pokok di Pasar Malangjiwan Colomadu, Presiden Jokowi: Harga Minyak Naik

Di sisi lain, Indonesia baru saja menyelesaikan Presidensi G20 di Bali.

Menurut dia, momen ini merupakan sebuah kehormatan besar.

Apalagi Indonesia berada di puncak kepemimpinan global karena sebagai Ketua ASEAN.  

“Kalau kita sebagai pengusaha juga yang kita bangun adalah sebuah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita membangun kepercayaan internasional, global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia,” ungkap dia.

Presiden Jokowi menegaskan membangun kepercayaan tidak mudah.

Terlebih kepercayaan internasional kepada Indonesia terjadi karena Indonesia mampu menyajikan angka-angka yang konkret dan nyata.

Kepercayaan ini memudahkan Indonesia dalam menawarkan investasi.

Maka dari itu, Indonesia harus mempertahankan dan meningkatkan angka-angka yang sudah baik.

Jokowi menggarisbawahi neraca perdagangan Indonesia selama 30 bulan berturut-turut selalu surplus.

“Sekarang ini urusan yang namanya BBM saja, pusing semuanya. Ini stabilitas harga kita masih bisa kita pertahankan, ini lah yang harus kita sampaikan agar kita optimis tetapi harus tetap hati hati dan harus tetap waspada,” jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG