Soal UMP 2023, Ganjar Kembali Diskusi dengan Buruh dan Pengusaha, Begini Hasilnya

11 November 2022 20:00

GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menggelar rapat dengan buruh terkait penetapan upah minimum provinsi (UMP).

Ganjar mengajak perwakilan LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan Jawa Tengah, dari unsur pakar, pekerja, dan pengusaha.

Ganjar menerima dan mendengarkan masukan, baik dari buruh maupun pengusaha.

BACA JUGA:  Astaga! Perumahan Wahyu Utomo Semarang Dipenuhi Lumpur Gegara Banjir

“Intinya, di tengah situasi yang belum 100% baik untuk seluruh perusahaan, maka dialog seperti ini menjadi penting, agar saling memahami kondisi masing-masing, agar keputusan upah itu betul-betul merepresentasikan kesepakatan,” kata Ganjar, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (11/11).

Adapun keputusan UMP 2023 akan ditetapkan pemerintah pusat pada 21 November 2022 mendatang.

BACA JUGA:  Ganjar Jumpa Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Bahas Pilpres?

“Minimal secara konseptual saya usulkan, UMP naik sekian di pusat dan diberikan catatan, ini bisa diberlakukan kepada perusahaan dalam hal perusahaan yang seperti ini maka wajib mengikuti,” papar dia.

Ganjar mengaku masih membuka ruang diskusi menampung masukan dan formula baru terkait penetapan upah. A

BACA JUGA:  UMK Jawa Tengah Diumumkan Setelah UMP 2023 pada 21 November, Begini Respons Ganjar

Nantinya usulan-usulan ini akan disampaikan ke pemerintah pusat sebagai pertimbangan.

Di sisi lain, Ganjar lebih setuju dengan kebijakan upah sektoral.

Dengan demikian, penetapan upah bisa disesuaikan pada kondisi per industrinya.

Ketua Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi, menyebut para pengusaha memilih Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 sebagai dasar penetapan upah.

“Kami perusahaan di Jawa Tengah komitmen, pasti ada kenaikan upah. Tapi, berapa kami belum tahu, kami tunggu angka dari Badan Pusat Statistik,” papar dia.

Sementara itu, perwakilan buruh dari KSPSI, Wahyu Rahadi, mengaku senang bisa menyuarakan pendapatnya langsung kepada Ganjar.

“Kami merasa diuwongke sih sebenarnya ya. Semuanya pasti bisa dibicarakan, dan penting bagi kami untuk kemudian menyampaikan juga apa yang ada di lapangan,” tutur dia.

Wahyu berharap Ganjar lebih bijak dalam menyikapi kondisi tenaga kerja yang ada di Jawa Tengah.

“Saya juga mendukung kalau kemudian Pak Ganjar mau menghidupkan kembali upah sektoral, karena diskusinya nanti lebih asyik,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG