UMKM Penopang Tenaga Kerja, BRI Maksimalkan via Pemberdayaan

10 November 2022 19:40

GenPI.co Jateng - BRI terus memberdayakan UMKM yang selama ini menjadi penopang penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Potensi besar UMKM sebagai motor perekonomian Indonesia masih bisa dikembangkan melalui optimalisasi di segmen mikro dan ultra mikro.

Merujuk data Kementerian Koperasi & UKM, sebanyak 119.6 juta tenaga kerja diserap UMKM.

BACA JUGA:  BRI Beri Kemudahan Layanan Perseroan Perseorangan demi Berdayakan UMK

Angka itu setara dengan 96,92 persen dari total angkatan kerja di Indonesia.

Pemerintah pun membentuk Holding Ultra Mikro yang mana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk holding.

BACA JUGA:  Istimewa, Pengelolaan Risiko ESG BRI Terbaik di Indonesia

Selain BRI, perusahaan lainnya ialah PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Harapannya, holding yang dipimpin BRI dapat memberikan akses keuangan untuk pelaku usaha yang selama ini luput dari layanan keuangan formal di Indonesia.

BACA JUGA:  BRI Peduli Mengubah Limbah Masker Jadi Pot Tanaman

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Holding Ultra Mikro akan mampu “menyapu” pelaku usaha ultra mikro melalui konsep pemberdayaan holistik yang disiapkan perseroan.

Dirinya menyebut customer base BRI setelah Holding Ultra Mikro mampu melejit hingga mencapai 33 juta dan akan terus diberdayakan agar “naik kelas”.

“Mereka kita sapu semua dengan konsep pemberdayaan yang framework-nya itu sudah baku di BRI. Kemudian kita literasi dengan literasi sentuhan, literasi bisnis sedikit saja, maka kapabilitas dan kapasitasnya akan naik luar biasa. Kalau sudah naik, mereka berpotensi menyerap tenaga kerja lebih besar lagi," ungkap Supari dalam Financial Inclusion Talk yang merupakan acara untuk mendukung agenda prioritas presidensi G20 yang digagas oleh BRI.

Supari juga menjelaskan bahwa BRI telah melakukan perubahan business model dalam mendukung strategi go smaller, go faster, go shorter.

"Sekarang model bisnis-nya sudah berubah. Kalau dulu kita heavy di pembiayaan, sekarang pembiayaan kita jadikan bagian dari pemberdayaan, sehingga yang di depan adalah pemberdayaan," lanjutnya.

“Pemberdayaan Ultra Mikro yang juga melalui pembiayaan akan berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan serta menanggulangi kemiskinan”, tambahnya.

Di samping itu, penyaluran KUR oleh BRI juga telah berhasil meningkatkan jumlah lapangan kerja di Indonesia.

Berdasarkan riset BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), setiap nasabah penerima KUR rata-rata mempekerjakan 3 orang.

Dengan jumlah nasabah KUR BRI yang mencapai 10,7 juta, maka KUR BRI diperkirakan dapat menyerap 32,1 juta total lapangan pekerjaan di Indonesia.

Pada tahap lanjutan, Supari menyebut bahwa pemberdayaan ini mampu meningkatkan kapabilitas bisnis pelaku usaha ultra mikro dan mikro. Pihaknya percaya, usai mendapatkan pendampingan, produk UMKM dapat menjadi solusi untuk meredam barang impor serta menjadi komoditas ekspor Indonesia.

Semangat ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan proporsi UMKM dalam komposisi ekspor Indonesia menjadi 17% pada 2024.

“Belum lagi nanti di level yang atas sebenarnya mereka juga bisa untuk mengurangi ketergantungan kita dengan impor barang-barang dari luar negeri kalau mereka bisa memproduksi sendiri,” pungkasnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG