GenPI.co Jateng - Revitalisasi Pasar Kota Rembang butuh Rp120 miliar.
Alokasi dana sebanyak itu tak sanggup dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Rembang mengingat keterbatasan anggaran daerah.
Membeludaknya jumlah pejual, membuat Pasar Kota ini kelebihan kapasitas daya tampung.
Alhasil, pasar tersebut kerap kali memacetkan jalan sekitar.
Ratusan penjual terpaksa berjualan di jalan-jalan saking banyaknya. Selain itu, lahan parkir sudah tak memadai, begitu pula dengan tempat bongkar muat barang.
“Ini perlu ada uluran kebijakan dari Pemerintah Pusat. Kami tidak mungkin mampu untuk merevitalisasi pasar tersebut, karena cukup banyak anggaran yang dibutuhkan,” kata Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI, Kementerian PUPR RI, dan Kementerian Perhubungan RI, di Hotel Pollos, Kamis (18/11).
Dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (20/11), pihaknya telah melakukan studi terkait tata kota. Dalam hal ini, keberadaan Pasar Kota Rembang harus direlokasi.
Rencananya, pasar ini bakal direlokasi di lahan milik Pemkab yang tak jauh dari pasar sekarang. Tanah tersebut seluas 21.568 meter persegi (m2).
Adapun luas Pasar Kota Rembang saat ini kurang lebih 8.000 M2.
Di sisi lain, Pemkab berharap revitalisasi Pasar Kota Rembang menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Pusat pada 2022 mendatang karena besarnya anggaran.
“Kami mohon Pasar Kota Rembang ini menjadi prioritas. Terminalnya tidak ada, tempat parkir tidak ada, akhirnya yang terjadi adalah kemacetan-kemacetan,” imbuh dia.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhamad Arwani Thomafi, mengaku belum bisa memastikan kesiapan anggaran pembangunan Pasar Kota Rembang sekitar Rp120 miliar dari pemerintah pusat.
Namun demikian, pihaknya akan secepatnya berkoordinasi dengan lembaga terkait.
“Banyak hal yang harus kita perbaiki terkait dengan fasilitas, agar masyarakat baik penjual maupun pembeli bisa betul-betul mendapat fasilitas yang lebih baik,” jelas dia, setelah mengecek kondisi pasar langsung. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News