GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka posko pelayanan pupuk bersubsidi yang tersebar di 35 kabupaten kota se-Jawa Tengah.
Posko ini pelayanan pupuk subsidi tersebut sekaligus mewadahi masyarakat yang selama ini masih banyak mengadu lewat WhatsApp pribadinya.
Menurut dia, pupuk subsidi jumlahnya terbatas. Maka dari itu, pihaknya terus berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian.
“Maka dalam posisi yang kurang, harus didistribusikan kepada seluruh calon penerima itu mestinya ya datanya betul-betul akurat,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Rabu (9/11).
Ganjar juga mengajak berbagai pihak untuk bersinergi mengintegrasikan data untuk meminimalkan perbedaan harga yang menjadi potensi jual beli ilegal.
Dalam hal ini, pihaknya telah menerapkan kebijakan Kartu Tani untuk mengakomodasi para petani yang luasan sawahnya dua hektare ke bawah.
“Nah kalau mereka nyewa lahan 1 hektare, setengah hektare, terus kemudian dikumpul-kumpulkan jadi satu sehingga punya lahan 20 hektare, satu-satu unit atau satu nama yang ada di situ kan bisa mengakses pupuk,” papar dia.
Di lain sisi, Ganjar mengimbau para penyuluh dan pihak terkait untuk memperbaiki data petani.
“Evaluasi kami ternyata pada saat menyusun rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) itu tidak presisi, maka saya minta tolong kawan-kawan penyuluh kita lebih baik. Sistem kami develop lebih baik, agar kemudian distribusi juga lebih baik,” ungkap dia.
Sebagai informasi, total alokasi untuk lima jenis pupuk yang disubsidi pemerintah pada 2022 untuk Jawa Tengah adalah sebanyak 1.567.336,50 ton atau naik 10,04% dari tahun 2021 sebanyak 1.424.340,50 ton.
Rinciannya adalah pupuk Urea sebanyak 723.606 ton, SP-36 sebanyak 87.353 ton, ZA sebanyak 139.473 ton, NPK sebanyak 386.716 ton, dan organik 230.189 ton.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News