GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal di industri tekstil di Jawa Tengah (Jateng).
Ganjar menjelaskan memang ada sejumlah kasus PHK, tetapi tidak dalam jumlah banyak.
Menurut dia, PHK yang terjadi karena dampak gangguan di masa lalu terhadap kinerja perusahaan yang masih terasa hingga saat ini.
“Yang sifatnya massal karena situasi hari ini saya rasa belum ada,” kata Ganjar, Selasa (8/11).
Ganjar membeberkan pihaknya tidak memeroleh laporan adanya PHK massal.
Dia mengaku sempat bertemu dengan perwakilan buruh. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan buruh hanya memberikan usulan mengenai upah minimum di kabupaten/kota (UMK).
“Sampai hari ini di tempat kami masih belum ada yang lapor. Maka itu, hari ini saya mau kroscek,” papar dia.
Ganjar menegaskan pemerintah terus berupaya untuk mendukung keberlangsungan industri dengan berbagai cara, seperti pemberian insentif.
Dia juga mendorong agar dialog antara buruh, pengusaha, dan pemerintah terus diperkuat.
Pihaknya juga berjanji Pemprov Jawa Tengah akan berupaya keras menjaga iklim hubungan industrial dan ketenagakerjaan.
“Kalau kebijakan ekonomi ini membutuhkan insentif dari pemerintah ya pemerintah mesti lakukan agar ini stabil kondisinya. Kondisinya lagi tidak enak, semuanya, maka dinamika pengambilan keputusan harus mengikuti situasi dan kondisi itu,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News