GenPI.co Jateng - Jumlah pengunjung di sejumlah objek wisata di Boyolali meningkat pada libur Natal dan tahun baru. Pengelola memperketat protokol kesehatan guna mencegah lonjakan Covid-19 pascaliburan.
Peningkatan jumlah kunjungan ini misalnya di objek wisata Waduk Cengklik. Biasanya kawasan wisata di Kecamatan Ngemplak ini dikunjungi 1.000-2.000 orang.
Namun, pada libur Natal kemarin, jumlah pengunjung naik hingga 2.500 orang.
“Untuk libur Natal, kita kenaikan tidak begitu. Jadi kita masih batas wajar, paling naik lima persen,” kata pengelola objek wisata Cengklik Park, Susilo Pujiastuti, seperti dikutip Boyolali.go.id, Selasa (28/12).
Susilo menjelaskan di Cengklik tidak ada acara khusus pada malam pergantian tahun baru. Hal ini guna mencegah timbul kerumunan.
Sebagai antisipasi, pengelola juga menggelar skrining kesehatan kesehatan kepada pengunjung seperti memeriksa suhu tubuh, menyediakan tempat cuci tangan dan lainnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Supana, menjelaskan di kabupaten susu ini terjadi peningkatan jumlah pengunjung selama liburan meski tak signifikan.
“Peningkatanyya sekitar 10-20 persen dari hari biasa,” ujar dia.
Di Boyolali ada 33 tujuan wisata. Seluruhnya wajib menerapkan protokol kesehatan termasuk skrining menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Ia mengingatkan kembali kepada para pengelola objek wisata agar tidak ada perayaan kembang api dan lainnya untuk mencegah kerumunan.
“Objek wisata tidak ditutup untuk kepentingan perekonomian bagi pengelola wisata,” sambung Supana.
“Tetapi masyarakat kami imbau taat dan patuh dengan adanya prokes secara ketat dan selalu mematuhi dengan adanya aplikasi Peduli Lindungi dan tidak berkerumun,” pesan dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News