GenPI.co Jateng - Penanganan stunting di Kabupaten Brebes mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Caranya dengan membuat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Desa Larangan.
Desa ini mempunyai program bapak asuh anak stunting dengan anggaran swadaya.
Adapula program Dashat, yakni Dapur Sehat Atasi Stunting.
“Saya senang melihat kekompakan warga mengatasi stunting. Di Brebes ini karena potensi stuntingnya tinggi, maka kerja kita mesti lebih keras lagi, lebih sistematis lagi. Tapi melihat ini, saya percaya penanganan stunting berjalan baik,” kata Ganjar, dikutip jatengprov.go.id, Kamis (3/11).
Selain itu, sosialisasi mengenai pencegahan stunting di desa itu terus dilakukan.
Baik pada ibu hamil, menyusui, bahkan pasangan yang akan menikah.
Sedangjan bagi warga yang mengalami stunting, mereka dengan cepat melakukan penanganan baik, sejak dalam kandungan maupun saat sudah melahirkan.
“Tadi ada program Dashat. Jadi dengan lokalitas yang ada dapur sehatnya itu, membikin orang tua, keluarga, ibu hamil, bapaknya juga mengerti,” ungkap dia.
Ganjar berharap program-program yang dijalankan tidak hanya sekadar seremoni.
Artinya, program itu tetap dijalankan dengan serius, digerakkan terus menerus untuk membangun kesadaran pentingnya mengatasi stunting.
Salah satu kader Posyandu Desa Larangan, Kartiti, menjelaskan di desa ini ada sebanyak 34 anak terkena stunting.
“Jadi program dashat itu kami memberikan bantuan Rp25.000 kepada setiap sasaran. Bantuan bukan berupa uang, melainkan bahan makanan. Kami kerja sama dengan Kampung KB untuk program itu,” papar dia.
Sebagai informasi, penanganan stunting di Jawa Tengah menjadi prioritas.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengeluarkan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) untuk mengatasi persoalan AKI/AKB dan juga stunting.
Ada pula Jo Kawin Bocah, untuk mencegah pernikahan pada usia anak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News