GenPI.co Jateng - Warga Jawa Tengah diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada Selasa-Kamis (1-3/11).
Maka dari itu, masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan.
“Faktor-faktor pemicu cuaca ekstrem tersebut di antaranya aktifnya gelombang atmosfer tipe low serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah,” kata dia, Selasa (1/11).
Di sisi lain, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Teguh menjelaskan BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang dalam waktu singkat.
Adapun potensi cuaca ekstrem pada Selasa (1/11) dapat terjadi di Kabupaten Wonosobo, Grobogan, Blora, Kota Magelang, Temanggung, dan sekitarnya.
Sedangkan pada Rabu (2/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Kudus, Kota/Kabupaten Magelang, Pati, Kabupaten/Kota Pekalongan, Purbalingga, Batang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Temanggung, Wonosobo, Wonogiri, Pemalang dan sekitarnya.
Selanjutnya pada Kamis (3/11), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, Temanggung, Wonosobo, Kota/Kabupaten Magelang, Kebumen, dan sekitarnya.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News