GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah membuka Pusat Pelayanan Cegah Terorisme untuk mencegah terorisme dan radikalisme.
Sekda Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan keberadaan call center Pusat Pelayanan Cegah Terorisme diinisiasi Kesbangpol Jateng.
Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dini bahaya laten radikalisme dan terorisme.
“Namanya pusat pelayanan, jadi semua masyarakat bisa terlibat memberikan informasi dan aduan, juga sosialisasi kepada masyarakat. Ini sebagai sarana kami bersama ikut berperan mencegah radikalisme,” ujar dia, dikutip jatengprov.go.id, Senin (31/10).
Sumarno menjelaskan terorisme dan radikalisme ibarat percikan-percikan api yang harus segera dimatikan.
Maka dari itu, pemerintah dan semua unsur masyarakat harus waspada terhadap terorisme dan radikalisme.
“Paham radikalisme masih menjadi tantangan bersama karena radikalisme seperti percikan-percikan api. Jika kita tidak waspada, maka percikan akan semakin melebar dan membakar semuanya,” papar dia.
Menurut dia, keberagaman yang ada di Indonesia, termasuk suku, agama, ras, bahasa, dan sebagainya, bukan sebagai pemecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun demikian, keberagaman ini menjadi kekuatan besar NKRI.
“Ini yang perlu kita ajarkan lagi untuk mengingatkan teman-teman semua dan masyarakat Jateng, tentang satu kesatuan kebhinnekaan adalah keniscayaan. Kita memang bhinneka, tetapi itu menjadi kekuatan besar kita,” jelas dia.
Setelah peresmian ruang Pusat Pelayanan Cegah Terorisme, digelar paparan pembentukan jejaring sindikasi konten positif cegah terorisme Jateng Gayeng.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News