GenPI.co Jateng - Bus Batik Trans Solo (BST) di Kota Solo masih gratis hingga akhir tahun ini.
Dalam hal ini, pemerintah pusat sudah menerapkan tarif berbayar untuk BST menyusul adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kelapa Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Taufik Muhammad, mengatakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kementerian Keuangan, layanan BST ini sebenarnya berbayar mulai Senin (31/10).
Adapun tarif yang ditetapkan Rp 3.700 untuk penumpang umum.
"Program BST ini adalah kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemkot. Dinamakan program buy the service atau pemerintah membeli layanan. Jadi ada kontrak jasa layanan antara pemkot dengan pemilik jasa layanan," kata dia, Selasa (1/11).
Sedangkan bagi penumpang pelajar, disalibitas, dan lansia masih gratis.
Akan tetapi, Pemkot Solo memutuskan masih tetap menggratiskan bus BST Solo untuk semua penumpang hingga akhir tahun ini.
Biaya operasional BST telah dianggarkan dalam APBD Perubahan 2022 sebesar Rp 3,3 miliar.
Di sisi lain, layanan bus BST Solo semakin diminati masyarakat sejak diluncurkan.
Warga banyak menggunakan transportasi umum ini untuk sekolah, bekerja, hingga jalan-jalan.
Bus BST Solo mengangkut penumpang sebanyak 30.000 penumpang per hari.
Jumlah ini dengan rincian lebih dari 22.000 penumpang/hari naik bus dan sisanya naik angkutan feeder.
"Load factor-nya sudah 89%/hari. Saat jam sibuk yakni pukul 06.00-08.00 WIB dan pukul 15.00-16.00 WIB load factor bisa mencapai 94,8%," papar dia.
Selain itu, meski gratis penumpang tetap diwajibkan untuk mengetap e-money saat menaiki BST.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News