GenPI.co Jateng - Minat generasi milenial terhadap gerakan Pramuka menurun di tengah derasnya era digitalisasi.
Generasi milenial cenderung lebih tertarik pada gawai dan ponsel alih-alih bergiat di gerakan kepanduan.
“Ini tantangan yang harus kita hadapi agar mereka tidak hanya mengenal tapi menjadi baian dari gerakan Pramuka,” kata Bupati Jepara, Dian Kristiandi, seperti dikutip Jepara.go.id, Senin (27/12).
Andi, sapaan akrabnya, berpendapat, penurunan ini dipicu oleh ketertarikan anak-anak milenial pada gawai dan ponsel pintar dibanding berinteraksi langsung dengan lingkungan sosial sekelilingnya.
Untuk mengatasi hal ini, Andi berencana memasukkan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah.
“Dengan begitu, kaum milenial akan semakin mengenal dan cinta terhadap gerakan Pramuka,” ujar dia.
Menurut dia, gerakan Pramuka penting sebagai perekat keutuhan Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) sekaligus penjaga Pancasila.
Untuk menjalankan peran vital ini, setiap anggota Pramuka harus mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, bukan sekadar menghapalnya.
“Saat melihat, gerakan Pramuka masih konsisten untuk menjaga Pancasila,” tutur Andi.
Tak hanya itu, gerakan Pramuka juga menjadi wadah pencetak pemimpin bangsa di masa depan.
Hal ini membuat Pramuka harus konsisten dan fokus pada pendidikan karakter kaum muda Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News