GenPI.co Jateng - Hasil tangkapan ikan para nelayan di Jepara menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Para nelayan menduga peralihan musim angin timuran ke angin baratan menjadi penyebabnya.
"Cuaca laut memang mendukung karena ombaknya tidak begitu tinggi. Akan tetapi, dalam sehari melaut tidak menentu hasilnya," kata salah satu nelayan, Kusdi, Senin (31/10).
Kusdi menjelaskan terjadi masa peralihan musim dari musim angin timuran ke angin baratan sehingga dalam waktu dekat akan terjadi ombak tinggi.
Kusdi membeberkan hasil tangkapan ikannya bisasanya sekitar Rp 300.000 saat dijual di tempat pelelangan ikan.
Akan tetapi, saat ini hasil tangkapan ikannya hanya sekitar Rp 100.000.
Padahal kebutuhan bahan bakar untuk sekali melaut Rp 50.000. Ini belum termasuk perbekalan makan dan minum.
Nelayan lainnya, Wanto, mengaku hasil tangkapan ikannya saat ini juga kurang bagus.
"Terkadang bisa mendapatkan banyak tangkapan, beberapa kali juga sepi tangkapan," papar dia.
Wanto membeberkan dia membutuhkan bahan bakar 3-4 liter per hari sesuai jarak dan lokasinya melaut.
Jika hasil tangkapan ikannya sedikit, maka untuk yang diperolehnya tidak sebanding dengan biaya operasional.
Bagaimana pun Wanto tetap melaut untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Di sisi lain, dia mengaku kebutuhan BBM bisa diperoleh dengan mudah.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News