GenPI.co Jateng - Biasanya yang menjalani wisuda adalah anak sekolah atau pun mahasiswa yang lulus dari pendidikan mereka.
Akan tetapi, di Boyolali ada prosesi wisuda unik yang diikuti para lansia.
Sebanyak 30 orang lansia di Boyolali mengikuti wisuda sekolah lansia di resto Omah Brem, Boyolali, Kamis (27/10).
Sekolah lansia ini merupakan salah satu terobosan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan anak (DP2KP3A) Kabupaten Boyolali.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina mengatakan lansia perlu diberdayakan agar lebih mandiri dan produktif, salah satunya lewat Sekolah Lansia.
Hal ini melihat faktor demografi kependudukan, jumlah lansia akan semakin banyak dari usia produktif.
“Dengan mereka mandiri dan produktif otomatis kan tidak membebani lingkungannya. Mereka juga masih mempunyai kemanfaatan untuk diri mereka sendiri, keluarganya maupun juga lingkungannya,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (28/10).
Lina menjelaskan Sekolah Lansia ini memiliki 17 kurikulum untuk pemberdayaan lansia. Ini antara lain, kesehatan, agama, dan psikologi.
Selain itu, mereka dilatih keterampilan hingga diberikan pengetahuan.
Program sekolah lansia baru diterapkan di Dukuh Pambraman, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali.
Akan tetapi, ke depannya program ini akan direplikasikan ke daerah lain disesuaikan dengan alokasi anggaran.
“Kalau sudah wisuda otomatis mereka nanti diharapkan bisa mandiri,” imbuh dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Masruri berharap kegiatan tersebut direplikasikan di kecamatan-kecamatan dengan kerja sama dari Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan.
Nantinya kegiatan tersebut juga bisa dipadukan dengan kegiatan sekolah kejar paket agar mereka memiliki ijazah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News