GenPI.co Jateng - Sebanyak 5 orang meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Batang.
Jumlah ini dari sebanyak 234 orang yang menderita DBD selama Januari hingga September 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto berharap masyarakat rajin melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Selain itu, untuk mencegah penyebaran DBD, pihaknya akan melakukan pengasapan di wilayah endemis.
"Sebenarnya, kegiatan pengasapan bukanlah cara yang tepat untuk memberantas nyamuk, yang paling efektif adalah tertib melakukan PSN," kata dia, Rabu (26/10).
Didiet menjelaskan masyarakat kerap kali hanya mengandalkan kegiatan pengasapan yang dilakukan pemerintah atau puskesmas lokal.
Padahal cara itu hanya bisa membasmi nyamuk dewasa, namun tidak ampuh untuk membasmi telur dan jentik nyamuk di genangan air.
"Oleh karena, untuk mencegah demam berdarah dengue adalah dengan cara melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan pengasapan agar hasilnya lebih optimal," papar dia.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Batang Wahyudi Agustiana menambahkan sebelum pengasapan harus dilakukan beberapa tahapan.
Ini antara lain, pengamatan lebih lanjut tentang jentik nyamuk sehingga terkesan lambat.
"Meski sudah dilakukan pengasapan namun akan lebih baik jika warga intensif melakukan PSN karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk," ungkap dia.
Wahyudi menggarisbawahi beberapa kecamatan rawan endemik DBD di Batang, yakni Batang, Tulis, Kandeman, Subah, Banyuputih, Gringsing, Tersono, Limpung, dan Bandar.
“Jumlah kasus demam berdarah dengue tertinggi ada di Kecamatan Batang kemudian disusul Kandeman, Tulis, Subah, dan Gringsing," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News