Professor Harvard: Tidak Ada yang Sesukses BRI Berdayakan UMKM

22 Oktober 2022 20:57

GenPI.co Jateng - Pakar kebijakan publik dari Harvard Kennedy School Profesor Jay K. Rosengard mengungkapkan BUMN merupakan salah satu lokomotif perekonomian Indonesia.

Khusus di segmen UMKM, Jay menyoroti peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai pemain utama yang mampu memberdayakan UMKM Indonesia.

Jay menyebut tidak ada satu pun perusahaan perbankan di dunia yang mampu menandingi kinerja BRI dalam hal pemberdayaan UMKM, khususnya di segmen mikro.

BACA JUGA:  Dampingi UMKM, BRI Hadirkan Growpreneur Bersama Smesco Indonesia

“BRI dengan jaringannya di Indonesia merupakan bank yang paling unggul di sektor mikro,” kata Jay dalam talkshow bertajuk Securing Strong and Sustainable Growth Through MSME Segment pada Trade Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20: SOE International Conference di Bali, Selasa (18/10).

Dia menjelaskan berbagai lembaga lain di dunia pernah mencoba untuk memfokuskan di sektor tersebut.

BACA JUGA:  Hadirkan Program Figur Inspiratif UMKM, BRI Ajak Pelaku Usaha Semakin Bertumbuh

“Namun, tidak ada yang sesukses BRI,” ungkapnya.

Dia menilai peran BRI menjangkau nasabah hingga kepada segmen mikro dan ultra mikro menjadi salah satu kunci utama meningkatkan inklusi keuangan.

BACA JUGA:  Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Pembelian SBN di BRImo

“Apabila inklusi keuangan tidak tercapai, pertumbuhan ekonomi tidak akan diikuti peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Jay melihat BRI mampu terus mengembangkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Hal ini tecermin dari inisiatif Holding Ultra Mikro yang menjadi wujud komitmen BRI untuk go smaller, go faster, dan go shorter.

Meski baru beranjak satu tahun, dirinya menyebut kinerja Holding Ultra Mikro dalam mengangkat potensi pelaku usaha ultra mikro sangat mengesankan.

Holding yang terdiri dari BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini tercatat UMi mengintegrasikan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 183,9 triliun per Agustus 2022.

Penabung baru UMi pun telah mencapai 6,85 juta atau melebihi target awal sebanyak 3,3 juta.

BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ke Komersial pada 2021. Pada 2022 diproyeksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta. Sentuhan digitalisasi dalam business process di Holding Ultra Mikro ini semakin meyakinkan Jay bahwa BRI Group mampu mendongkrak inklusi keuangan di Indonesia.

“Holding Ultra Mikro merupakan terobosan yang inovatif dalam mendorong perekonomian masyarakat. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia, tetapi melengkapi keberadaan human touch dalam kaitannya inklusi keuangan,” ucapnya.

Sementara itu, Division Head of Small & Medium Business Development BRI Arie Sus Miyanti menyebut BRI senantiasa melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan di era saat ini.

“BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformas bagi BRI, yang kami lakukan digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” ungkap Arie.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menyampaikan bahwa BRI senantiasa merespons tantangan ekonomi untuk menjaga keberlangsungan usaha pelaku UMKM.

Melihat ke belakang, strategi yang ditempuh BRI selama pandemi berhasil mengawal proses restrukturisasi kredit pelaku UMKM dengan nilai mencapai Rp249,33 triliun.

Di saat yang bersamaan, BRI menerapkan Langkah business follow stimulus untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah.

Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini kemudian terus mendorong penguatan digitalisasi agar tercipta efisiensi bisnis dan akses layanan yang mudah dijangkau masyarakat di mana saja dan kapan saja.

“BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformasi. Digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” kata Amam.

Perjalanan BRI dalam memberdayakan UMKM tidak berhenti sampai di situ saja. BRI terus mendampingi pelaku UMKM untuk mendorong produktivitasnya sehingga ‘naik kelas’. 

Berbagai inisiatif dilakukan sehingga upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pelaku UMKM untuk semakin memperluas pangsa pasar.

"Sebagai Agent of Development, BRI tidak hanya berkomitmen menciptakan economic value, tetapi juga social value. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI terus berupaya mendorong UMKM naik kelas diantaranya dengan program Rumah BUMN, LinkUMKM, Pengusaha Muda Brilian hingga UMKM Expo(rt) Brilianpreneur" Pungkas Amam. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG