GenPI.co Jateng - Jembatan sasak yang menjadi jalur alternatif penghubung Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, dengan Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, putus diterjang luapan air Sungai Bengawan Solo, pada Rabu (19/10).
Putusnya jembatan sasak ini terekam sebuah video yang kemudian beredar dan viral di sejumlah WhatsApp Group (WAG) media sosial.
Warganet menilai jembatan yang putus tersebut adalah Jembatan Ngepung, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon dan bukan jembatan sasak baru di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Camat Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Windarto, mengatakan jembatan yang putus adalah jembatan sasak baru yang berada di Kelurahan Mojo.
“Jadi bukan yang di Ngepung, tapi yang di utara Jembatan Mojo dan itu jembatan baru yang dibangun baru semingguan ini,” kata dia, dikutip ayosolo.id, Kamis (20/10).
Adapun dalam video tersebut tampak ada orang yang terseret derasnya arus air Sungai Bengawan Solo.
Sosok yang terseret arus ini bukanlah warga yang menyeberang jembatan, tetapi sejumlah sukarelawan yang tengah membersihkan sampah yang tersangkut di jembatan.
“Jadi saat kejadian jembatan itu dalam posisi ditutup karena debit air Sungai Bengawan Solo meningkat. Itu kan kejadian jam 4 sore, dan jam 1 siang sudah ditutup karena airnya tinggi,” papar dia.
Windarto menegaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Para sukarelawan yang dalam video tersebut terseret arus menggunakan pelampung sehingga bisa menyelamatkan diri.
“Jadi tidak ada korban jiwa, semuanya bisa menyelamatkan diri,” imbuh dia.
Menurut dia, meski jembatan sasak yang baru ini putus, ada 2 jembatan serupa yang masih ada, yakni Jembatan Beton dan Ngepung.
Namun demikian, kedua akses jembatan ini ditutup sementara lantaran debit air tinggi.
“Kami juga akan memanggil para pengelola jembatan sesek karena banyak sekali masukan untuk ditutup saja mengingat kondisi saat ini dinilai berbahaya bagi keselamatan orang yang menyeberang,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News