GenPI.co Jateng - Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari (34), mengaku trauma setelah peristiwa penembakan yang dialaminya.
Dia menjadi korban penembakan yang didalangi sang suami hingga mengalami luka serius di bagian perut.
Hal ini membuat Rina Wulandari tidak mau kembali menengok rumah yang juga sebagai tempat atau lokasi penembakan terhadap dirinya tersebut.
"Baru pertama kali datang ke rumah ini, masih takut," kata Rina di sela rekonstruksi adegan yang digelar Kejaksaan Negeri Semarang dengan Polrestabes Semarang di kediamannya Jalan Cemara III, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (18/10).
Dalam rekonstruksi ulang kasus penembakan dirinya ini, Rina mengaku kesehatan jiwanya belum sepenuhnya pulih karena perbuatan suaminya sendiri yang berniat menghabisi nyawanya.
"Saya trauma melihat pelaku dan senjatanya," ungkap dia.
Korban istri TNI ini tak menyangka suaminya Kopda Muslimin bisa berencana jahat kepadanya.
"Saya tidak menyangka suami saya berbuat seperti ini, kecewa," tutur dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang dan Kejari Semarang menggelar rekonstruksi ulang kasus penembakan istri TNI yang terjadi pada 18 Juli 2022 lalu.
Dalam rekonstruksi kasus penembakan istri TNI ini, ada sebanyak 59 adegan diperagakan.
Rina Wulandari yang menjadi korban pun tak kuasa menahan tangis saat melihat para tersangka yang akan merampas nyawanya saat itu.
Adapun Kopda Muslimin yang menjadi dalang penembakan ditemukan bunuh diri di rumah kedua orang tuanya di Kendal pada 28 Juli 2022 lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News