GenPI.co Jateng - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) terus memetakan titik rawan bencana alam.
Dengan demikian, tampak titik mana yang rawan bencana di Jateng.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Bergas C Penanggungan mengatakan pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana alam.
“Jadi sudah terlihat di mana sih daerah rawan longsor, daerah rawan banjir, tentunya daerah rawan banjir di setiap pemerintah, setiap daerah sudah ada datanya,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (11/10).
Dia mencontohkan sejumlah daerah rawan longsor di Jateng seperti Kebumen, Purworejo, Cilacap, Banyumas, yang terdapat wilayah pegunungan.
Selain itu, wilayah pegunungan ini juga rawan tanah longsor.
“Hanya memang perlu kesadaran masyarakat pada saat terjadi cuaca ekstrem segera menghindari dulu, mengevakuasi dulu ke tempat aman maupun ke tempat saudara sementara waktu,” ungkap dia.
Bergas mengakui jika ada kejadian bencana seperti longsor, tidak menutup kemungkinan juga merusak rumah.
Apalagi rumah memang telah ada di daerah rawan sejak sebelum kejadian.
Bergas mencontohkan longsor di Kedungbener, Kabupaten Kebumen, menyebabkan 1 orang meninggal dunia pada Sabtu (8/10).
Jika dilihat lokasinya setengah aman, karena permukiman jauh dari tebing.
Akan tetapi, ternyata saat tebing longsor dan menutup aliran sungai sehingga air mengarah ke jalur lain dan menimbulkan korban jiwa.
“Jalur lain itu masuk rumah menghantam wilayah permukiman. Bukan akibat longsor, tapi banjir bandangnya yang menimbulkan korban,” tutur dia.
Terbaru, jalur Banjarnegara-Dieng via Karangkobar tertimbun longsor.
“Setelah informasi kami terima, sudah segera ditindaklanjuti pihak BMCK Provinsi untuk ditindak,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News