GenPI.co Jateng - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang tembus 700 kasus. Jumlah kasus DBD di Kota Semarang ini lebih tinggi daripada tahun lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M Abdul Hakam mengatakan terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Semarang.
"Dibandingkan tahun lalu peningkatannya mencapai dua kali lipat," kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Selasa (11/10).
Hakam menjelaskan ada 5 wilayah di Kota Semarang yang menjadi catatan zona merah kasus DBD.
"Kelima kecamatan itu adalah Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Ngaliyan, Semarang Barat, dan Semarang Utara," papar dia.
Maka dari itu, Dinkes akan fokus pada penanganan DBD di wilayah tersebut.
"Di tengah musim pancaroba kami terus melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," imbuh dia.
Di sisi lain, Dinkes Kota Semarang juga menekan angka DBD dengan program wolbachia.
Wolbachia merupakan bakteri yang ditanamkan di telur nyamuk.
"Tujuannya agar nyamuk aedes aegypti tidak menularkan virus DBD saat menggigit manusia," ungkap dia.
Pihaknya berharap masyarakat tidak salah menilai lantaran harus memelihara nyamuk yang sudah ditanam bakteri wolbachia.
Dalam hal ini, masyarakat supaya jangan salah persepsi karena di tengah mewabahnya DBD malah diminta memelihara nyamuk.
Hakam menyebut 1 kecamatan butuh puluhan juta telur yang sudah ditanamkan bakteri wolbachia.
"Program tersebut sangat efektif untuk menekan angka DBD, bahkan sampai 77%,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News