Cegah Stunting, 18 Perguruan Tinggi di Jateng dan DIY Dilibatkan

11 Oktober 2022 09:00

GenPI.co Jateng - Mahasiswa dari 18 perguruan tinggi di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilibatkan dalam dalam pencegahan stunting di 14 kabupaten di Jateng melalui kuliah kerja nyata (KKN) tematik.

Kegiatan ini melibatkan 840 mahasiswa dan 140 dosen.

Koordinator Perguruan Tinggi pendamping program percepatan penurunan stunting Prof dr Hamam Hadi mengatakan 14 kabupaten yang menjadi sasaran KKN tematik, antara lain Kabupaten Magelang, Brebes, Pekalongan, Pemalang, Grobogan, Blora, Sragen, Klaten, Demak, Jepara, dan Kota Tegal.

BACA JUGA:  Ganjar Sebut Keberhasilannya Turunkan Angka Stunting di Jateng

"Ini adalah pentahelik yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah terkait, masyarakat, dan perguruan tinggi," kata dia, Senin (10/10).

Hamam menjelaskan kelemahan dalam penanganan stunting selama ini sinkronisasi program yang lemah.

BACA JUGA:  Cegah Stunting, Menkes Gandeng UMKM Solo Produksi Alat Antropometri

Dengan KKN tematik ini, akan memperkuat sinkronisasi program, sehingga diharapkan ada perubahan yang signifikan.

"Program ini termasuk yang pertama kerja sama Forum Rektor Indonesia dengan BKKBN," papar Rektor Universitas Alma Ata Yogyakarta ini.

BACA JUGA:  Tekan Angka Stunting, Pemkab Boyolali Jalankan Program Kepiting, Apa Itu?

Hamam membeberkan dalam penanganan stunting lingkungan harus diubah supaya ibu pintar mengasuh anaknya dan bisa memberikan makanan yang sehat untuk anak.

"Dalam kegiatan ini paling utama yang dilakukan Gong Ceting ini adalah pemberdayaan kader di lapangan agar benar-benar mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting khususnya dan dapur sehat yang akan jadi sasaran utama," ungkap dia.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan di desa itu ada tim pendamping keluarga, bidan, penyuluh KB dan PKK yang sudah menguasai data yang ada di lingkungannya.

Dia berharap melalui kegiatan ini bisa efektif untuk mempercepat penanganan stunting.

"Menurut saya datangnya mahasiswa dari kampus itu penting sekali untuk memberikan penjelasan tentang kaidah-kaidah ilmu praktis yang bisa dilaksanakan di lapangan dan langsung kepada keluarga," tutur dia.

Hasto menyebut mahasiswa yang ikut KKN ini memang ada yang berasal dari program studi yang punya ilmunya langsung.

Dia menyebutkan angka stunting nasional dari 27,7% dan 2 tahun terakhir menjadi 24,4%.

"Presiden menargetkan akhir 2022 turun 3%, mudah-mudahan akhir 2022 menjadi 21%, akhir 2023 menjadi 17% dan akhir 2024 menjadi 14%," ungkap dia.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widiono, menambahkan program ini sudah direncanakan jauh hari bekerja sama BKKBN dengan 18 perguruan tinggi dan 14 kabupaten/kota di Jateng.

"Dalam 2,5 bulan ke depan terutama calon pengantin, ibu hamil, dan riil stunting menjadi sasaran kami bersama mahasiswa KKN untuk melakukan pendampingan," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG