Alhamdulillah! 2 Tahun Putus Sekolah, Wulan Akhirnya Kembali Masuk SMPN 2 Pakis Magelang

11 Oktober 2022 07:00

GenPI.co Jateng - Seorang anak asal Desa Banyusidi, Pakis, Kabupaten Magelang, Wulan Nivyani, akhirnya bisa kembali bersekolah setelah 2 tahun lamanya.

Wulan termasuk salah satu anak putus sekolah yang berkesempatan melanjutkan pendidikannya kembali dibiayai pemerintah.

Kabar gembira ini bermula saat Tim Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) Desa Banyusidi mendatangi rumahnya bersama Tim PATS Kabupaten Magelang, LPPM Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang, dan Unicef, pada September 2022 lalu.

BACA JUGA:  Uang Tabungan Haji Penjaga Sekolah di Solo Rusak Dimakan Rayap, Gibran: Nanti Tak Bantu

Wulan termasuk Anak Tidak Sekolah (ATS) dan menanyakan kesediaannya untuk melanjutkan kembali belajar sampai lulus setingkat SMA sederajat.

Wulan langsung bersedia bersekolah kembali di SMPN 2 Pakis, yang 2 tahun sebelumnya ditinggalkan saat kenaikan kelas dari kelas 7 ke kelas 8.

BACA JUGA:  4 Desa di Magelang Jadi Contoh Penanganan Anak Tidak Sekolah

Dia terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi orang tua yang notabene buruh tani kesulitan saat pandemi covid-19.

Tim PATS lalu berkoordinasi dengan Kepala SMPN 2 Pakis dan mengantarkan Wulan ke sekolah.

BACA JUGA:  Tak Hanya Anak Sekolah, Ganjar Ingin Anak Jalanan Juga Divaksin

Kepala SMPN 2 Pakis, Endang Endra Daru Kartikawati, berterima kasih Pemda berperan sangat besar untuk membantu ATS bisa menuntut ilmu kembali.

"Harapan kami, Wulan Nivyani bisa bersekolah sampai selesai sehingga bisa sukses. Anak tersebut sudah 2 tahun tidak sekolah dan sudah tidak punya seragam, maka kami secara pribadi akan mengupayakannya secara gratis," kata Endang, dikutip beritamagelang.id, Senin (10/10).

Penanggung Jawab Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Magelang Basuki Rochmad menjelaskan program penanganan ATS ini diluncurkan oleh UNICEF.

Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan agar ATS bisa bersekolah kembali dan mendapatkan pendidikan dengan baik.

Di Magelang sebagai replikasi penanganan ATS dipusatkan di 4 desa antara lain, Desa Sambeng dan Kembanglimus (Borobudur), Desa Kalisalak (Salaman) dan Desa Banyusidi (Pakis).

Hasil pendataan sementara di 4 desa ditemukan sebanyak 132 ATS, meliputi 8 ATS di Desa Sambeng; 8 ATS di Desa Kembanglimus; 16 ATS di Desa Kalisalak; dan 100 ATS di Desa Banyusidi. Dari 132 ATS itu, 10 ATS menyatakan siap kembali ke sekolah, 2 ATS ke sekolah formal dan 8 ATS ke non formal atau PKBM.

"Ini masih sampel, pendataan dan rekonfirmasi ini masih belum selesai,” jelas dia.

Basuki menjelaskan untuk pembiayaan sekolah pihaknya juga akan menggalang dana dengan menggandeng Baznas Provinsi Jawa Tengah dan Baznas Kabupaten Magelang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG