GenPI.co Jateng - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo meningkatkan pengawasan jembatan sasak penghubung Solo dengan Kabupaten Sukoharjo seiring curah hujan tinggi yang terjadi belakangan.
Jembatan sasak di Solo menjadi jalur alternatif bagi warga untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo seiring ditutupnya Jembatan Mojo lantaran diperbaiki.
Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto mengatakan tingginya intensitas hujan tersebut berpotensi berdampak pada meluapnya Sungai Bengawan Solo.
"Oleh karena itu, kami intensifkan pengawasan dan patroli wilayah sungai, khususnya di sejumlah lokasi yang rawan banjir," kata dia, Jumat (8/10).
Para pengendara memilih jembatan sasak sebagai jalur tercepat menyeberangi Sungai Bengawan Solo.
Jalur ini dinilai lebih cepat dibandingkan dengan jalur alternatif yang disiapkan Pemkot, yakni Jembatan Bacem.
Nico menjelaskan pengawasan jembatan sasak ini sejalan dengan instruksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang meminta BPBD dan SAR untuk mengawasi jalur ini sebagai antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Tiap pagi dan sore hari kami selalu pantau, apalagi saat hujan lebat terjadi. Kami tempatkan petugas untuk mengecek debit air sungai dan keberadaan jembatan,” papar dia.
Selain itu, pihaknya meminta pengelola menghentikan aktivitas penyeberangan jika hujan turun.
Sebelumnya, Gibran membeberkan Pemkot Solo memantau jembatan sasak ini untuk memastikan kekuatan dan keamanan agar lebih aman digunakan warga untuk menyeberang.
Sebenarnya Gibran tidak merekomendasikan jembatan sasak ini sebagai akses menyeberang.
"Yang penting setelah perbaikan Jembatan Mojo selesai saya minta segera dibongkar," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News