3.000 Perempuan Pawai Berkebaya Bersama Ibu Negara Iriana Jokowi di Solo

03 Oktober 2022 10:00

GenPI.co Jateng - Sebanyak 3.000 perempuan dari berbagai wilayah di Indonesia pawai mengenakan kebaya dan jarit batik bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (2/10).

Pawai bertajuk Berkebaya bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo digelar dalam rangka Hari Batik Nasional 2022.

Pawai ini mengambil start dari depan Loji Gandrung dan finis di Ndalem Wuryaningratan (House of Danar Hadi) di Jalan Slamet Riyadi.

BACA JUGA:  Iriana Jokowi ke Solo Tidak Bahas Pernikahan Kaesang, Ini Rencananya

Selain Ibu Iriana Jokowi, hadir pula dihadiri istri Wapres, Wury Ma’ruf Amin.

Kegiatan diikuti pula oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, Ketua Dekranasda, dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi se-Indonesia beserta jajarannya.

BACA JUGA:  Ibu Iriana Jokowi Ngaku Mau Mantu Kaesang, Bupati Sragen Yuni: Saya Diminta Datang

Ada pula Ketua TP PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo.

Ibu Negara Iriana Jokowi dalam sambutannya mengatakan saat ini batik telah menjadi gaya berbusana masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:  Hari Batik, Ibu Negara Iriana Jokowi Bakal Pawai Kebaya Bersama 2.500 di Solo

Bahkan tidak hanya busana, ada juga batik yang dibuat tas, dan sebagainya.

“Kepada para perempuan Indonesia, pesinden, perawit, bakul jamu, pembatik yang selalu mengenakan kain dalam bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari, semoga kesetiaan pada kain dan kebaya, akan menginspirasi kaum perempuan dan generasi muda Indonesia,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id.

Para kesempatan itu, Ibu Iriana Jokowi meminta seorang peserta pawai yang mengenakan kebaya komplet seluruh badan maju ke panggung.

Peserta dari Yogyakarta, Clara, maju ke panggung.

“Saya bersama komunitas PBBN (Pecinta Budaya Busana Nusantara) memang ingin ikut parade Berkebaya Bersama Ibu Negara,” kata Clara.

Clara mengaku membiasakan diri mengenakan kebaya setiap hari. Ini termasuk saat melakukan kegiatan olahraga sepeda, Clara tetap nyaman berkebaya.

Peserta dari Jember Jawa Timur, Nunung, mengaku mengenakan batik khas daerahnya seperti kebaya nasional dengan lukis daun tembakau.

“Kerudung dari Jember. Kalau kebaya, saya sama saja dengan lain, kebaya nasional. Ini ada kebaya lukis. Ini lukis daun tembakau. Ciri khas dari Jember,” jelas dia.

Adapun aksi berkebaya ini diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk rekor dunia kategori Parade Kebaya dengan Jarik Wiron Solo Bersama Ibu Negara dengan peserta perempuan terbanyak.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG