Potensinya Top, Pemkab Magelang Perluas Budidaya Tanaman Obat

27 Desember 2021 12:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten Magelang bakal memperluas produksi tanaman obat.

Selain cara budidaya yang mudah, tanaman biofarmaka ini punya potensi yang cukup menjanjikan terutama di masa pandemi Covid-19.

Di Magelang saat ini tanaman obat yang paling banyak ditanam adalah jahe.

BACA JUGA:  Jos! Peternak Ikan Magelang Produksi Pakan Harga Cuma Rp 9.000/Kg

"Potensi pengembangan tanaman biofarmaka atau herbal tidak memerlukan teknologi tinggi sehingga bisa dikembangkan di areal di bawah (tanaman) tegakan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan, dikutip beritamagelang.id, Senin (27/12).

Romza menjelaskan pihaknya berupaya mendorong produktivitas tanaman obat ini.

BACA JUGA:  Wong Magelang Bikin Tegel Motif Corona, Dipesan Pak Prabowo Lho

Salah satunya adalah perluasan lahan tanam biofarmaka dengan memanfaatkan pekarangan warga Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Adapun tanaman yang dibudidayakan seperti jahe, kunyit, kapulaga, dan sejenisnya.

BACA JUGA:  Please Tahun Baru di Rumah Saja, Alun-Alun Kota Magelang Ditutup

Tanaman rimpang ini bisa ditanam di antara pohon tegakan di pekarangan warga.

Menurut dia, di Desa Tegalarum ini memiliki lahan kosong yang bisa diarahkan untuk menanam berbagai jenis tanaman biofarmaka.

Cara ini lebih ekonomis karena warga tidak perlu menyediakan lahan khusus.

Tak hanya soal produksi, Pemkab juga menyiapkan pasar tani. Nantinya pasar ini menjadi sentra perdagangan biofarmaka di Magelang.

Saat ini sentra penanaman biofarmaka berada di Kecamatan Borobudur, Kajoran, Salaman, dan Grabag.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang 2020, luas panen hasil pertanian biofarmaka turun 1.352.550 m2.  

Luasannya dari 5.613.788 m2 pada 2019 menjadi 4.261.238 di 2020.

Jenis biorfarmaka yang paling banyak ditanam adalah jahe dengan luas hasil panen 1.395.225 m2.

Sedangkan luas panen jahe 2020 juga turun sekitar 50.125 m2 dibandingkan 2019.

Bahan biofarmaka bisa diolah menjadi berbagai produk, mulai dari obat herbal, kecantikan, hingga produk lainnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG