GenPI.co Jateng - Kabar duka datang dari ulama besar Solo Raya, KH Muhammad Dian Nafi’, yang meninggal dunia pada Sabtu (1/10).
Kabar meninggalnya pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Al Muayyad Windan, Sukoharjo, beredar kali pertama melalui perpesanan WhatsApp sekitar pukul 19.10 WIB.
“Telah wafat baru saja KHM. Dian Nafi’. Nderek bela sungkawa mugi almarhum Drs. KH. Dian Nafi’ pinaringan welas asih lan pangapura saking ngarsanipun Gusti Allah, saha kapundut kanti Husnul Khatimah,” tertulis dalam pesan singkat ini.
Ketua PC Fatayat NU Sukoharjo, Siti Muslimah, mengatakan KH Dian Nafi’ meninggal di Jakarta pada pukul 19.00 WIB.
“Iya betul (beliau meninggal) baru saja. Kami mendapat informasi dari Jakarta. Posisi (KH Dian Nafi’) masih di Jakarta,” kata Siti, dikutip ayosolo.id, Sabtu.
Sebagai informasi, KH Dian Nafi’ menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, sejak 14 September 2022 lalu.
Sebelumnya, sosok ulama besar ini sempat dirawat di RSUD DR Moewardi, Solo.
KH Dian Nafi’ sendiri tak cuma dikenal sebagai salah satu ulama besar di Solo Raya.
KH Dian Nafi’ baru saja dilantik menjadi Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
RMI NU merupakan lembaga NU dengan basis utama ponpes yang mencapai lebih dari 26.000 ponpes di seluruh Indonesia.
Selain itu, KH Dian Nafi’ dikenal sebagai tokoh perdamaian.
Dia pernah bergabung dalam sejumlah tim yang bertugas menyelesaikan konflik di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Sebagai contoh, Tim Independen Rekonsiliasi Ambon (TIRA), Tim Pemberdayaan Masyarakat Pasca-Konflik (TPMPK) Maluku Utara, Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjahmada, dan Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian (PSPP) Yogyakarta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News