Begini Pengalaman Wong Solo Pakai Kompor Listrik, Warga: Perlu Alat Masak Khusus

23 September 2022 17:00

GenPI.co Jateng - Pemerintah akan membagikan paket kompor listrik secara gratis kepada 300.000 rumah tangga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pembagian ini adalah upaya pemerintah dalam program konversi kompor elpiji ke kompor listrik.

Salah satu kota yang menjadi percontohan program kompor induksi adalah Kota Solo

BACA JUGA:  Ganjar Mulai Penggunaan Mobil Listrik di Pemprov Jawa Tengah

Ratusan kompor listrik yang dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di 5 kelurahan.

Warga Solo menilai penggunaan kompor listrik mengalami banyak kendala.

BACA JUGA:  Terapkan Sustainability di Setiap Aspek, BRI Pakai Kendaraan Listrik

Salah satu warga RT 02 RW 03 Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Supriyani (42), mengatakan dia mengalami kendala saat penggunaan kompor listrik ini.

"Dulu pas awal pemakaian sering mati lampu (listrik tidak kuat). Tapi, setelah diatur oleh pihak PLN, sudah tidak," ujar Supriyani, Jumat (23/9).

BACA JUGA:  Solo Pilot Project Kompor Induksi, Ada Promo Tambah Daya PLN Lho!

Kendala lainnya adalah durasi memasak yang cukup lama dari biasanya. Selain itu, Supriyani juga mesti memperbarui peralatan masaknya.

"Kendalanya masak jadi agak lama, misal masak air sekarang jadi 15 menit pas pakai kompor gas paling 5 menit saja," imbuh dia.

Supriyani menambahkan kompor listrik ini juga memiliki daya yang tinggi.

Dia mendapatkan 2 tungku kompor listrik dan masing-masing berdaya 1.000 watt. Padahal rumahnya di HP 00001 hanya memiliki daya 900 watt.

Menurut dia, sisanya adalah subsidi penambahan daya dari PLN.

Hal serupa diungkapkan Retno Mardi Ningsih (37). Retno mengaku mengalami kendala sama dalam penggunaan kompor listrik tersebut.

"Kendala alat masaknya, kalau pakai kompor yang gas semua bisa pakai. Akan tetapi, pakai kompor listrik harus khusus. Kalau panci buat masak air terus untuk masak sayur tidak enak," papar dia.

Meski telah memakai kompor listrik, Retno masih menggunakan kompor gas untuk memasak air.

"Pakai gas cuma untuk masak air saja. Kalau masak sayur sudah pakai kompor listrik. Siapa tahu dapat lagi dari pemerintah alatnya," tutur dia.

Meski demikian, Retno mengakui penggunaan kompor listrik lebih aman dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Lurah Mojo, Nurochman, menjelaskan ada sekitar 174 warganya yang telah menerima kompor listrik.

Menurut dia, uji coba kompor listrik itu sudah berlangsung selama 2 bulan.

"Jumlahnya sekitar 174 yang menjadi penerima. Sudah menggunakan sejauh ini belum ada masukan dan kendala, tapi ada plus minusnya," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG